Sukses

Lebaran di Tengah Ancaman Gempuran Bom

Berbeda dengan belahan dunia lainnya, warga Palestina di Jalur Gaza harus merayakan Lebaran di tengah ancaman bom.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu hari tersuci dalam kalender Islam. Dengan mayoritas muslim, masyarakat Palestina di Jalur Gaza pun memaknai seperti itu.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (13/5/2021), penduduk Palestina di Jalur Gaza bangun pagi untuk memperingati Idul Fitri. Mereka beramai-ramai merayakan Salat Id seperti juga dilakukan umat muslim lainnya di saat bLebaran.

 

Namun, berbeda dengan belahan dunia lainnya, mereka harus merayakan Lebaran di tengah ancaman bom. Seperti diketahui, dalam tiga hari terakhir sebelum Hari Raya Idul Fitri, Jalur Gaza terus dibombardir serangan dan gempuran bom dari Israel yang tiada henti.

"Dari waktu ke waktu Anda mendengar ledakan keras, dan gedung-gedung terguncang," kata Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera.

Bassem Issa, seorang komandan Hamas, Kelompok yang menguasai Jalur Gaza, tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan anggota senior lainnya. Kantor keamanan nasional Hamas juga dilaporkan dilanda serangan Israel pada Kamis pagi.

Sumber lokal mengatakan jet tempur Israel mengebom situs-situs milik kelompok bersenjata Palestina, selain gedung keamanan dan polisi.

Di lingkungan Tel al-Hawa Kota Gaza, seorang wanita hamil, Reema Telbani dan anaknya tewas dalam serangan Israel di rumah mereka. Pasangan lansia di lingkungan Sheikh Zayed di Gaza juga terkubur di bawah reruntuhan kediaman mereka, setelah serangan Israel.

 

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak dimulainya serangan terbaru mencapai 69, termasuk 17 anak-anak dan delapan wanita pada Kamis pagi. Lebih dari 390 lainnya terluka.

Video Terkini