Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jumlah perjalanan KRL untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan penumpang selama masa Lebaran Idul Fitri 2021.
Hal ini dilakukan KCI usai dikritik Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi karena tak profesional mengatur KRL Commuter Line Jabodetabek sehingga terjadi kepadatan penumpang.
"KAI Commuter terus melakukan antisipasi layanan KRL Jabodetabek pada masa libur lebaran ini. Antisipasi lebih lanjut juga dilakukan sesuai hasil dari kunjungan Bapak Menteri Perhubungan ke Stasiun Manggarai pada Jumat pagi ini," jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dikutip dari siaran persnya, Jumat (14/5/2021).
Advertisement
Dia mengakui bahwa selama masa lebaran, KCI beroperasi terbatas dengan jam operasional pukul 04.00-20.00 WIB setiap harinya dan menjalankan 886 perjalanan KRL. Namun, PT KCI memutuskan menambah enam perjalanan KRL Commuter Line mulai Jumat siang ini.
"Untuk antisipasi kepadatan lebih lanjut, KAI Commuter mulai siang ini akan mengoperasikan setidaknya enam jadwal perjalanan kereta tambahan yang sebelumnya selama masa larangan mudik 6-17 Mei tidak dijalankan," kata dia.
Selain itu, dia memastikan petugas akan tegas mengatur penggunaan masker sesuai aturan dan mengupayakan jaga jarak di antara para pengguna. Anne menegaskan pihaknya juga menambah pertugas di sejumlah stasiun untuk mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan.
"Penambahan petugas untuk menertibkan protokol kesehatan juga akan dilakukan di sejumlah stasiun yang berpotensi padat antara lain Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Bogor, serta Stasiun Bekasi," ujar Anne.
Dia menyebut terjadi peningkatan jumlah pengguna KRL Commuter Line pada hari kedua lebaran 2021. Hingga Jumat pukul 10.00 WIB, tercatat ada 70.906 pengguna yang berpergian menggunakan jasa KRL.
"Kebanyakan adalah para pengguna musiman," ucap Anne.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menhub Tegur PT KCI
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemantauan pergerakan penumpang pada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek di Stasiun Manggarai, Jakarta pada H+1 Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, Jumat (14/5/2021).
Kunjungan tersebut sengaja dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi seperti di Jabodetabek tetap terkendali selama masa larangan mudik hingga 17 Mei 2021.
Namun, setelah berkeliling di Stasiun Manggarai, Budi Karya menemukan jika pengelolaan penumpang KRL Jabodetabek tidak terkendali dengan baik. Kesimpulan itu didapatnya usai berdiskusi dengan sejumlah penumpang, dan melihat kepadatan di satu kereta hingga 70 orang lebih.
Dia lantas menegur PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang dinilainya tidak profesional dalam mengelola hiruk pikuk di KRL Jabodetabek selama masa Lebaran ini.
"Saya lihat pengelolaan dari KCI tidak profesional. Saya tanya beberapa penumpang, mereka desak-desakan. Lebih dari 70 orang tidak ada yang jaga," ujar Menhub Budi Karya di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Tak ingin kepadatan KRL terus terjadi, Budi lantas mendesak KCI untuk memperbaiki pengelolaan sehingga mengantisipasi kepadatan dan potensi penularan pandemi Covid-19.
"Saya minta KCI lebih profesional lagi awasi pergerakan aglomerasi. Ini pelajaran mahal, banyak orang tak terkontrol. Sekali lagi saya minta KCI laksanakan lebih baik dan profesional," imbuh dia.
Advertisement