Sukses

Lemang Tapai, Makanan Khas Ramadan Warga Bengkulu

Saat Ramadan tiba, banyak keluarga di Bengkulu mendadak menjadi penjual Lemang Tapai. Makanan khas Bengkulu itu ramai diburu warga untuk berbuka puasa.

Liputan6.com, Bengkulu: Lemang Tapai adalah satu di antara makanan khas daerah Bengkulu. Bedanya, makanan dari ketan ini banyak ditemukan di pasar-pasar hanya saat Ramadan. Lemang Tapai juga menjadi sumber pendapatan yang memadai bagi para penjualnya. Di Bengkulu banyak keluarga yang sengaja menjual Lemang Tapai karena keuntungan yang cukup besar. Bayangkan, mereka bisa meraup keuntungan hingga Rp 100 ribu per hari. Demikian pemantauan SCTV dari Bengkulu, baru-baru ini.

Lemang Tapai biasa dibungkus daun pisang dan dimasak dengan dibakar dalam bambu. Lemang terbuat dari beras ketan yang diberi santan kelapa, kemudian dimasukkan ke dalam bambu sepanjang 50 sentimeter. Setelah itu, Lemang dibakar selama sekitar tiga jam hingga masak. Untuk mendapat Lemang yang lezat dan masaknya merata, dipilih bambu lemang dengan tekstur tipis.

Bagi pedagang Lemang bulan Ramadan menjadi satu sumber rezeki untuk keluarga mereka. Keluarga Siris, misalnya. Setiap hari, Siris dapat memasak Lemang hingga 45 kilogram beras ketan atau sekitar 100 potong bambu. Biasanya sepotong Lemang dijual Rp 5.000-7.000. Menurut Siris, dari hasil menjual Lemang selama puasa, ia bisa meraih keuntungan bersih mencapai Rp 100 ribu per hari. Dengan hasil menjual Lemang itu, Siris bisa memenuhi kebutuhan keluarga menjelang Lebaran serta membiayai sekolah kedua anaknya.(DEN/Rishnaldi)