Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menunjuk sekitar sembilan fasilitas kesehatan (faskes) sebagai penyelenggara program Vaksinasi Gotong Royong.
Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, sembilan faskes tersebut diverifikasi oleh pihaknya dengan asesmen sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.
Baca Juga
"Sekarang sudah ada surat penunjukan sembilan faskes tersebut dari Kemenkes yang menyebutkan RS atau klinik mana saja yang menjadi faskes untuk vaksinasi," kata Ngabila di Jakarta, Rabu 19 Mei 2021 seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Untuk tenaga pemberi vaksin di sembilan faskes tersebut, Ngabila menyatakan hal tersebut diatur oleh penyelenggara Vaksinasi Gotong Royong tersebut yakni perusahaan-perusahaan.
"Petunjuk teknisnya sudah diterbitkan, jadi terkait pembiayaan dan petugas pemberi vaksin semua dipekerjakan secara mandiri dari mulai barang habis pakainya (APD), beli vaksinnya, petugasnya, semua dari penyelenggara," ucapnya.
Selain melakukan asesmen faskes untuk program vaksinasi tersebut, kata Ngabila, Pemprov DKI juga bertanggungjawab atas data mekanisme distribusi logistik vaksin.
"Hingga sistem pelaporan data sampai ke kejadian ikutan pasca vaksinasinya," ucap dia.
Untuk sasaran program Vaksinasi Gotong Royong di DKI, Ngabila menyebut tidak ada data spesifik karena program ini ditujukan untuk perusahaan memberikan vaksin kepada karyawannya.
"Perusahaan tersebut mendaftarkan program vaksinasi tersebut lewat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jokowi Akan Beri Prioritas Vaksin Gotong Royong untuk Kota Batam
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji akan memberikan priotitas vaksin Covid-19 gotong royong untuk Kota Batam, Kepulauan Riau. Hal ini mengingat Batam merupakan kota industri yang menjadi penopang perekonomian daerah.
"Di samping saya ada Pak Menteri Kesehatan akan kita berikan prioritas untuk Batam utamanya untuk industri," jelas Jokowi saat berdialog dengan Sekretaris Daerah Kota Batam di lokasi vaksinasi massal Covid-19 di Kabupaten Bintan, Rabu (19/5/2021).
Adapun vaksinasi gotong royong adalah inisiatif dari kalangan pengusaha untuk membantu pemerintah mempercepat herd immunity atau kekebalan komunal. Melalui program ini, perusahaan memberikan vaksin secara gratis kepada para pekerja dan buruh.
Dia menyampaikan bahwa saat ini pemerintah memang kesulitan untuk mendaptkan vaksin gotong royong. Menurut dia, jumlah vaksin gotong royong yang dibutuhkan sebanyak 30 juta dosis.
"Tapi baru masuk ke negara kita Indonesia baru 420.000 (dosis vaksin). Masih kecil sekali, memang (vaksin) ini jadi rebutan," katanya.
Sebagai informasi, vaksinasi gotong royong menggunakan jenis vaksin Sinopharm dan CanSino. Untuk tahap awal ini, vaksinasi gotong royong hanya menggunakan vaksin Sinopharm.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengeluhkan keterbatasan atau ketersediaan vaksin Covid-19 untuk pekerja industri. Untuk itu, dia meminta agar Kota Batam dipriotitaskan untuk mendapat vaksin gotong royong.
Pasalnya, Kota Batam memiliki banyak karyawan dan pekerja di bidang industri. Keberadaan industri tersebut dapat menopang ekonomi Kota Batam dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Mengingat Kota Batam sebagai Kota industri memiliki banyak karyawan, bekerja di industri, yang menopang pertumbuhan ekonomi Kota Batam dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," ujar Jefridin kepada Jokowi.
Dia menuturkan bahwa jumlah tenaga kerja di Kota Batam tahun 2020 sebanyak 392.819 orang. Sementara, jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Batam saat ini ada 6.573 orang.
"Jadi total tenaga kerja di Kota Batam baik lokal maupun asing sejumlah 399.392 orang," ucapnya.
Advertisement