Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyapa para diaspora dan perantau Kota Kediri yang tidak bisa mudik melalui silaturahmi virtual, Rabu (19/5) bertempat di Command Center Balaikota Kediri. Tidak hanya perantau yang ada di Jakarta, Bandung, dan lainnya, para diaspora di sejumlah negara pun turut hadir. Mereka diantaranya ada di Hungary, Amerika Serikat, Qatar, Jepang dan Prancis.
Suasana hangat begitu terasa selama silaturahmi virtual berlangsung. Dimulai sejak pukul 19.00 WIB, Wali Kota Kediri yang didampingi Sekda Kota Kediri, Asisten Administrasi Umum serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan bertukar kabar dan berdiskusi dengan diaspora dan perantau. Selain silaturahmi virtual dalam suasana lebaran, momen ini juga memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Dimana Wali Kota Kediri mengajak diaspora dan perantau untuk memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Kediri untuk membangkitkan ekonomi di Kota Kediri, khususnya sektor UMKM.
Mengawali silaturahmi virtual, Wali Kota Kediri mengucapkan selamat Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah kepada seluruh diaspora. Pandemi ini membuat silaturahmi yang biasanya dilakukan dengan bertemu secara langsung harus dilakukan secara virtual.
Advertisement
Wali Kota Kediri juga mengajak rekan-rekan diaspora untuk memberikan masukan dan terobosan untuk membangkitkan sektor UMKM di Kota Kediri. Nantinya dari masukan ataupun pengalaman dari rekan-rekan diaspora, dapat diadopsi oleh Pemerintah Kota Kediri untuk memajukan UMKM di Kota Kediri.
Di masa pandemi ini ekonomi terkoreksi cukup dalam. Namun Pemerintah Kota Kediri dibantu beberapa pihak membuat terobosan di bidang ekonomi khususnya digitalisasi. Yaitu mengangkat para UMKM atau mempersiapkan UMKM yang ada di Kota Kediri ini untuk go digital. Baik itu go to marketplace maupun ekspor ke negara lain.
"Walaupun di masa pandemi kami mencoba memutar otak bagaimana UMKM yang ada di Kota Kediri mereka bisa ada peningkatan. Saatnya kita belajar, tidak boleh mati suri, kita harus adaptif. Karena awal pandemi semua mati suri. Memang ini butuh effort yang besar bagi Pemerintah Kota Kediri maupun UMKM yang ada di Kota Kediri. Maka dari itu kami butuh masukan yang banyak dari rekan-rekan diaspora yang ilmunya banyak sekali. Mungkin ada pengalaman-pengalaman yang bisa dibagikan kepada kami sehingga kami bisa mengadopsi pengalaman itu," jelasnya.
Berbagai masukan dari diaspora akan dipelajari oleh Pemerintah Kota Kediri untuk nantinya yang aplikatif dapat segera diterapkan. Wali Kota Kediri juga meminta kepada Wahyudiono salah satu diaspora yang berprofesi sebagai dosen di Jepang untuk meneliti ataupun membuat terobosan bagaimana produk andalan Kota Kediri yakni tahu bisa tahan lama.
"Tahu putih di Jepang itu bisa tahan lama. Tolong dipelajari ya Mas bagaimana tekniknya dan bisa diterapkan di Kota Kediri. Sehingga tahu Kota Kediri saat dikirim ke luar daerah bisa awet," ujar Wali Kota Kediri.
(*)