Sukses

Protes Suara Toa Masjid, Warga di Tangerang Minta Maaf

Diduga merasa terganggu dengan suara toa masjid, seorang warga di perumahan mewah di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, protes ke dewan kemakmuran masjid.

Liputan6.com, Tangerang - Diduga merasa terganggu dengan suara toa masjid, seorang warga di perumahan mewah di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, protes ke dewan kemakmuran masjid (DKM). Dia meminta pengurus masjid memindahkan letak toa.

Akibatnya, warga di luar perumahan protes beramai-ramai ke depan pemukiman mewah tersebut. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 19 Mei 2021 malam.

Awalnya, pukul 18.30 WIB, warga berinisial MR yang berprofesi sebagai sopir pribadi warga perumahan tersebut meminta DKM masjid yang berada di luar kompleks perumahan mewah tersebut untuk mengecilkan volume dan mengubah letak toa.

Namun, permintaan tidak diindahkan pengurus masjid. Akhirnya, malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, puluhan warga di luar komplek yang menjadi jemaah masjid tersebut, langsung menggeruduk gerbang perumahan.

Polisi pun membenarkan adanya kejadian terkait toa masjid tersebut. Kapolsek Kelapa Dua AKP Freddy mengatakan kejadian tersebut terjadi karena kesalahpahaman.

"Itu hanya salah paham, salah penyampaian saja. Sekarang sudah selesai," tutur Kapolsek.

Puluhan warga pun langsung membubarkan diri setelah ditengahi oleh Polisi, TNI dan petugas kecamatan setempat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Minta Maaf

Kapolsek menuturkan, bila keesokan harinya, MR sudah meminta maaf. Video permintaan maaf Mad Romli pun sempat viral di berbagai media sosial.

"Saya Mad Romli, warga Tangerang, saya meminta maaf atas kekeliruan dan kesalahan saya, menyuruh DKM Masjid Al Fudollah untuk mengecilkan suara speaker," tuturnya dalam video tersebut.

Mad Romli pun mengklaim, bila aksi menegur untuk mengecilkan toa masjid bukan disuruh orang lain atau warga di perumahan mewah tersebut, melainkan atas inisiatifnya sendiri.

"Dan tidak disuruh orang lain seperti yang tersebar di media sosial yang katanya disuruh orang, sama sekali itu tidak benar," katanya.