Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari membaca peluang Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk diusung menjadi calon presiden (capres) dari PDIP di Pilpres 2024.
Jika dilihat dari elektabilitas di sejumlah hasil survei, Ganjar memang unggul telak ketimbang Puan. Lembaga survei Charta Politika Indonesia, mencatatkan elektabilitas Ganjar di angka 16 persen sementara Puan hanya 1,2 persen pada April 2021.
Baca Juga
"Kalau patokannya hasil survei, iya (Ganjar punya peluang besar)," kata Qodari saat dihubungi Liputan6.com, Senin (24/5/2021).
Advertisement
Namun, kata dia, Puan memiliki keunggulan yang patut diperhitungkan dari sisi kedekatan sebagai putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bukan hanya itu, Puan juga dekat dengan Ketua PDIP Jawa Tengah sekaligus Ketua Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto.
"Bagaimanapun mbak Puan itu posisinya sangat strategis di PDI Perjuangan. Ibaratnya, salah satu orang terdekat Bu Mega dalam pengambilan keputusan itu, yang bisa ngasih masukan pendapat itu adalag Mbak Puan Maharani," jelas Qodari.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Peran Bambang Wuryanto
Qodari menilai Bambang Wuryanto merupakan sosok yang cukup penting di PDIP karena dialah yang menentukan strategi dan memetakan capres di Pilpres 2024. Saat ini, dia menyebut hubungan Ganjar dengan Bambang Wuryanto bisa dikatakan sedang tak baik.
"Jadi kalau 2 orang ini tidak happy, tidak cocok dengan Mas Ganjar, maka ibaratnya berapa pun elektabilitasnya maka (sulit) Mas Ganjar untuk jadi calon (presiden)," ucapnya.
Terlebih, Ganjar tak melulu bertahan di posisi pertama dalam urutan elektabilitas capres di sejumlah lembaga survei. Dalam menentukan capres yang akan diusung, Qodari mengatakan PDIP tak hanya berpatokan pada hasil survei elektabilitas saja. Namun, ada faktor kenyamanan dan kecocokan dari Megawati Soekarnoputri.
"Bu Mega pengambil keputusan terakhir final dan semuanya harus dengan persetujuan dan kenyamanan Bu Mega. Nah, kalau Bu Mega enggak nyaman ya enggak bakal didukung," tutur Qodari.
Advertisement