Liputan6.com, Jakarta Wajah Kota Medan kini perlahan mulai berubah menjadi baik setelah Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan sejumlah pembenahan, terutama dengan dilakukannya penataan Kota Lama Medan di kawasan Kesawan. Selain ingin mengembalikan kejayaan Kota Medan masa lampau, Bobby Nasution juga ingin menjadikan Kota Lama Medan sebagai ikon baru di ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Pembenahan Kota Lama Medan ini dilakukan Bobby Nasution untuk menjawab impian warga Kota Medan. Selain menatanya menjadi lebih baik dan menarik, Bobby Nasution juga berharap agar revitalisasi yang dilakukan harus memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM.
Baca Juga
Advertisement
“Secara fisik, saya mau penataan Kota Lama Medan dapat dirasakan masyarakat. Sebaliknya, secara fungsi, revitalisasi yang dilakukan harus memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM,” kata Bobby Nasution saat menerima kunjungan Bupati Nias Utara di Balai Kota Medan baru ini.
Penataan Kota Lama Medan secara fisik akan dimulai Desember 2021, pengerjaan dilakukan multiyear hingga 2022. Selain penataan pedestrian, jalan dan arcade, Bobby Nasution juga ingin penataan diikuti alih fungsi drainase dan ducting utility (pembenahan kabel jaringan). Dengan ducting utility yang dilakukan, seluruh kabel jaringan di kawasan Kota Lama Medan akan ditempatkan di bawah tanah sehingga menjadikan kawasan tersebut nantinya lebih tertata dan menarik. Apabila tidak tuntas hingga 2022, penataan terutama finishing akan dilakukan 2023.
Keinginan Bobby Nasution mendapat dukungan penuh banyak pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Bahkan, Rabu (19/5), Kementerian-PUPR telah menurunkan Dirjen Cipta Karya Ir Diana Kusumastuti MT untuk meninjau langsung kawasan kota lama tersebut, guna mendukung percepatan penataannya. Diana optimis, dengan penataan yang dilakukan, Kota Lama Medan akan lebih tertata dan hidup lagi.
Pembenahan Kota Lama Medan yang dilakukan Bobby Nasution untuk menjawab impian warga Kota Medan mendapat apresiasi dari Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad. Saat dihubungi, Selasa (25/5), Saidiman menilai apa yang dilakukan Bobby Nasution merupakan inisiatif yang sangat baik dan sejalan dengan berkembangnya pariwisata yang mengangkat aspek budaya masyarakat (cultural tourism).
Sebelumnya, kata Saidiman, pariwisata mengandalkan pesona alam atau yang dikenal dengan sun and beach tourism, tapi sekarang situs-situs kebudayaan makin diminati. Oleh karenanya, nilai Saidiman, pembangunan Kota Lama Medan akan mengangkat nilai pembeda Kota Medan dengan kota-kota lainnya di Indonesia.
“Salah satu pesona Medan adalah kultur masyarakatnya yang majemuk (pluralis). Ini tentunya menjadi daya tarik yang sangat kuat. Melalui revitalisasi Kota Lama Medan, daya tarik ini akan meningkat berlipat-lipat,” kata Saidiman yang merupakan alumnus Crawford School of Public Policy, Australian National University tersebut.
Selanjutnya, pria yang juga Pengamat Kebijakan Publik Nasional tersebut berharap, revitalisasi Kota Lama Medan bisa menciptakan Kota Medan yang lebih inklusif bagi semua, terutama disabilitas. “Untuk itu, jalan, gedung, bus dan semua fasilitas perlu layak akses untuk kelompok disabilitas,” sarannya.
(*)