Sukses

Top 3 News: Penjelasan BMKG soal Peringatan Dini Tsunami dan Gempa Magnitudo 8,5

BMKG melalui akun media sosialnya menjelaskan, bahwa SMS peringatan dini tsunami dan gempa magnitudo 8,5 yang sempat bikin panik warga merupakan kesalahan sistem.

Liputan6.com, Jakarta Pesan singkat terkait tsunami pada tanggal 4 Juni bikin heboh dan sempat membuat panik warga. Di dalamnya mengabarkan peringatan dini tsunami di beberapa wilayah yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.

Diketahui sms tersebut mengatasnamakan KominfoBMKG. Lebih lanjut dilaporkan gempa magnitudo 8,5 akan terjadi di keempat wilayah tersebut.

Namun, belakangan usai dilakukan investigasi, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa informasi tersebut merupukan kesalahan sistem. Hal tersebut diralat lewat pesan singkat yang kembali dikirim. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Kamis, 27 Mei 2021.

Berita lainnya yang tak kalah menyita perhatian publik terkait dampak yang ditimbulkan akibat fenomena gerhana bulan merah atau super blood moon yang terjadi Rabu, 26 Mei malam kemarin.

BMKG mengungkap saat gerhana bulan terjadi ada 11 wilayah di Tanah Air yang mengalami gelombang tinggi. Salah satunya di Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul.

Selain itu, 11 wilayah dilaporkan berpotensi mengalami banjir rob hingga bisa mencapai ketinggian 3 meter.

Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut Veronica Koman dan Benny Wenda terdeteksi akan memanfaatkan acara Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 untuk menciptakan instabilitas di tanah Papua.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis, 27 Mei 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. BMKG Tarik SMS Peringatan Tsunami dan Gempa 8,5 Magnitudo yang Bikin Panik Warga

Sebuah pesan berisi peringatan dini tsunami dan gempa di sejumlah wilayah Jawa, NTB, Bali, hingga NTT pada 4 Juni 2021 yang dikirim melalui sms oleh pengirim pesan yang mengatasnamakan KominfoBMKG.  

"Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG, Gempa Mag:8.5, 04-Jun-21 10:14:45WIB, Lok:10.50LS,114.80BT,Kdlmn:10Km::BMKG,” tulis pesan tersebut yang diterima Kamis (27/5/2021). 

Tak lama setelah itu, pengirim pesan langsung meralat pesan tersebut. 

"Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST--Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG,...::BMKG,” tulis dalam pesan lanjutan yang kembali dikirim.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, BMKG membenarkan kalau pengirim pesan tersebut karena kesalahan sistem. 

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 3 Dampak Fenomena Gerhana Bulan Merah di Sejumlah Wilayah Indonesia

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap, saat fenomena gerhana bulan terjadi dilaporkan ada 11 wilayah di Tanah Air berpotensi banjir rob.

"Yang berbarengan dengan fenomena ini ada air pasang dapat menyebabkan bajir rob di Indonesia, ada 11 wilayah," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko PrasetyoEko saat dikonfirmasi, Kamis (27/5/2021).

Eko juga memprediksi akan ada sembilan titik ambang batas banjir rob di Tanah Air dengan ketinggian mencapai 3 meter setelah fenomena super blood moon terjadi. 

Dampak lainnya dari fenomena gerhana bulan merah dapat menyebabkan banjir rob di 11 wilayah di Indonesia. 

Eko menambahkan kondisi pasang air tersebut terjadi dalam rentang waktu 26 Mei hingga 31 Mei 2021. 

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. BIN Sebut Veronica Koman dan Benny Wenda Terdeteksi Manfaatkan PON untuk Ciptakan Instabilitas Papua

Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Teddy Lhaksmana Widya Kusuma menyatakan, pihaknya mendeteksi Kelompok Separatis Papua (KSP) berniat memanfaatkan acara Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 untuk menciptakan instabilitas di tanah Papua dan menarik perhatian dunia.

Teddy menyebut, pihak lain yang juga terlibat dengan rencana tersebut adalah Veronica Koman dan Benny Wenda.

"Terdeteksi pula KSP bermaksud memanfaatkan pelaksanaan PON XX 2021 untuk ciptakan instabilitas, untuk menarik perhatian dunia, antara lain Veronica Koman dan Benny Wenda di luar negeri," kata Teddy di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, Teddy menyebut pihaknya tidak hanya mendeteksi adanya kegiatan KSP kelompok bersenjata, melainkan juga ada dua front lain yang aktif menggalang pelaksanaan referendum di Papua, yakni front politik dan front klandestin.

 

Selengkapnya...