Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut saat ini masih banyak masyarakat kategori usia produktif yang masih menganggur.
Dia mengungkapkan jumlah penduduk usia produktif di Indonesia yang tergolong angkatan kerja sebanyak 138 juta orang.
"Saat ini masih banyak penduduk yang tergolong usia produktif akan tetapi masih menganggur," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Jumat (28/5/2021).
Advertisement
Dia menyampaikan tingkat pengangguran di Indonesia memang telah turun menjadi 6,26 persen atau 8,75 juta orang per Februari 2021. Kendati begitu, Muhadjir menekankan bahwa hal ini masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah.
"Tugas pemerintah untuk menyiapkan lapangan pekerjaan melalui investasi besar-besaran mutlak harus dilakukan kalau kita ingin angkatan kerja kita betul-betul bekerja dan masuk ke dalam angkatan kerja produktif," jelasnya.
"Lapangan pekerjaan yang produktif ini yang menjadi tantangan kita bersama," sambung Muhadjir.
Menurut dia, pemerintah tak ingin Indonesia terperangkap menjadi negara dengan pendapatan menengah (middle income trap). Untuk itu, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).
Muhadjir menyebut keberadaan UU Cipta Kerja menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk membuka lapangan kerja bagi penduduk berusia produktif. Dengan begitu, diharapkan Indonesia bisa keluar dari negara berpendapatan menengah.
"Karena memang itu tidak ada pilihan kalau kita ingin menjadi negara maju dan tidak terperangkap dalam middle income trap. Itu kuncinya. Dan ini (membuka lapangan pekerjaan) yang harus kita lakukan secara besar-besaran," tutur Muhadjir.
Antisipasi Puncak Demografi 2030
Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi menghadapi puncak demografi pada 2030, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak.
Salah satunya, dengan fokus mempersiapkan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
"Kalau kita berhasil memanfaatkan bonus demografi maka kita bisa menjadi negara maju dan tidak terjebak pada negara pendapatan menengah," ujar Muhadjir.
Advertisement