Liputan6.com, Jakarta Pengendalian banjir merupakan salah satu program prioritas utama Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk segera dituntaskan. Salah satu upaya yang dilakukan Pemko Medan untuk mengendalikan banjir melalui normalisasi sungai bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Sebagai langkah awal, ada dua sungai yang menjadi prioritas untuk dinormalisasi yakni Sungai Babura dan Sungai Bedera.
Bahkan, normalisasi kedua sungai ini telah mendapat persetujuan dan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Sebab, sebelumnya Pemko Medan telah menyampaikan dan mendiskusikan kepada BWS Sumatera II terkait normalisasi sungai sebagai upaya untuk mengendalikan banjir di Kota Medan. Apa pun saran yang disampaikan pihak BWS Sumatera II selanjutnya diikuti Pemko Medan, termasuk menyampaikan langsung kepada Kementrian PUPR.
Baca Juga
“Alhamdulillah, apa yang kami sampaikan dan diskusikan disetujui Kementrian PUPR. Insya Allah, normalisasi Sungai Babura dan Bedera akan segera dilakukan,” kata Bobby Nasution dalam pertemuan dengan sejumlah balai di bawah lingkungan Kementerian PUPR dan Pemprov Sumut di D’Heritage Lobby Grand City Hall, Jalan Balai Kota Medan, Kamis (27/5).
Advertisement
Guna mendukung kelancaran normalisasi yang dilakukan, Bobby Nasution selanjutnya minta kepada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan untuk menyiapkan anggaran. Dikatakan Bobby Nasution, anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pembebasan lahan yang terkena normalisasi tersebut.
“Ini sebagai bentuk keseriusan Pemko Medan untuk mendukung normalisasi sungai. Bukan hanya anggaran saja, tapi kita juga memikirkan untuk menyelesaikan masalah sosial yang timbul akibat normalisasi tersebut. Penggunaan anggaran ini nanti harus jelas, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya!” tegasnya.
Selain normalisasi Sungai Babura dan Bedera, Kadis PKPPR Kota Medan Benny Iskandar yang ditemui di tempat yang sama menambahkan, juga akan diikuti rekayasa dan inovasi supaya air Sungai Deli masuk ke kanal, sehingga air kanal tidak kosong lagi seperti yang selama ini terjadi.
“Kita sudah mendatangi Kementrian PUPR terkait normalisasi sungai. Kementerian PUPR sudah setuju Sungai Babura dan Bedera akan dinormalisasi. Kedua sungai ini akan menjadi prioritas utama. Ditambah lagi, rekayasa dan inovasi akan dilakukan sehingga air Sungai Deli masuk ke kanal,” ungkap Benny.
Terkait dengan normalisasi Sungai Babura dan Bedera, jelas Benny, Pemko Medan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 25 milyar untuk pembebasan lahan, sedangkan sisa kebutuhannya diminta kepada Pemprov Sumut dan APBN.
“Sementara itu, untuk rekayasa dan inovasi kanal, seluruh pembiayaannya menggunakan APBN. Rekayasa dan inovasi, rencananya akan dimulai sekitar bulan Oktober ataupun November mendatang, termasuk memperbaiki dua pintu air yang rusak,” jelasnya.
Keseriusan Bobby Nasution membenahi persoalan sungai guna mengatasi banjir, mendapat dukungan penuh dari Komunitas Peduli Anak dan Sungai Deli (Kopasude). Sejak dipimpin Bobby Nasution, kata Agung Rizky selaku Ketua Kopasude, sudah terlihat perubahan dalam penanganan banjir di Kota Medan dibandingkan dengan sebelumnya.
“Kita melihat keseriusan beliau fokus dalam penanganan banjir di Kota Medan, terutama pembenahan sungai. Dalam memasuki krisis iklim saat ini, sudah saatnya Pemko Medan membangun kolaborasi dengan semua pihak guna mempermudah pembenahan sungai yang dilakukan,” ujar Rizky.
(*)