Liputan6.com, Depok Istri pengawal Presiden Bung Karno, Serma R Kusno yang bernama Elisabeth Koesno tak menyangka, kondisinya saat ini mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Beberapa hari lalu, Ia sekeluarga nyaris putus asa dan tak tahu lagi harus tinggal dimana dikarenakan pada 1 Juni nanti masa sewa kontrakannya yang terletak di Cimanggis, Depok sudah habis. Bahkan, sang pemilik kontrakan sudah mendatangkan pemborong karena rumah itu akan dibongkar.
Namun kekhawatirannya itu sirna, sebab kemarin Jumat (28/5/2021) dirinya mendapat kabar bahwa kontrakannya telah dibayar. Pembayaran dilakukan oleh Ganjar. Bantuan ini pun diluar dugaan Elisabeth sekeluarga.
Advertisement
Roland Anziano, cucu Serma R Koesno mengungkapkan bukan hanya kontrakan yang dibayar full satu tahun sebesar Rp25 Juta oleh orang nomor satu di Jateng itu, melainkan juga tagihan PDAM yang dibayar sekitar dua minggu lalu sejumlah Rp1,3 juta.
“Karena pak Ganjar tidak pernah menjanjikan apa-apa, dua minggu lalu saya kontak beliau lewat Instagram. Dibantu untuk bayar PDAM. Ini hadiah Hari Lansia. Dibayarkan kontrakan kami oleh pak Ganjar,” kata Roland.
Seperti diketahui setiap 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia atau Lansia.Peringatan hari Lansia diadakan untuk mengapresiasi semangat jiwa raga dan serta peran penting dan strategi para lansia di Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, dan memajukan bangsa.
Sebelum menerima bantuan, Roland pernah mengungkapkan harapannya untuk bisa tinggal di Jawa Tengah mengingat kondisi di tempat tinggal sekarang cukup sulit.
“Kami betul-betul terima kasih, karena jujur aja kemarin sudah packing (mengemasi) baju-baju kita bingung mau ke mana. Sempat bilang ke Pak Ganjar kalau ada tempat tinggal di Jawa kita juga mau, kecil-kecilan saja yang penting Oma nyaman. Ternyata malah dibayarin kontrakannya,” tambahnya.
Bagikan Kisah Melalui Medsos
Roland mengaku terpaksa membagikan kisah neneknya melalui media sosial karena kesulitan yang dialami. Sejumlah tokoh negara di-mentionnya termasuk Ganjar Pranowo.
“Dulu Opa punya rumah di Pondok Gede, 2000 meter. Tapi ada sengketa dan kita akhirnya mengalah karena juga butuh uangnya untuk Oma. Nah dari situ kita mulai pindah-pindah kontrakan sampai yang saat ini kita tinggali,” katanya.
Namun, masa pandemi yang tak kunjung usai dan minimnya bantuan membuat kondisi ekonomi Elisabeth Koesno sekeluarga makin tak karuan.
“Pernah jual minyak gula beras itu hanya untuk beli (token) listrik. Banyak yang datang mengaku kasih bantuan, tapi saya cuma diminta tanda tangan cek kosong setelah itu tidak ada bantuan yang datang. Ya Alhamdulillah kadang orang-orang itu meninggalkan mie atau sembako atau uang,” kata Roland.
Meski begitu, ia merasa sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan Ganjar. Apalagi, Ganjar tak pernah bicara apapun soal rumah kontrakan.
“Ya ndak menyangka, tahu-tahu sudah dibantu. Terima kasih banyak pada pak Ganjar,” ungkapnya penuh syukur.
Roland mengatakan selama ini banyak kesulitan dialami keluarga Elisabeth Koesno. Pada akhir tahun 2019, Elisabeth jatuh dan mesti menjalani perawatan yang tidak murah. Terakhir adalah ketidakmampuannya membayar kontrakan.
Advertisement
Sekilas Tentang Serma R Koesno
Sebagai informasi, Serma R Koesno ialah pengawal pribadi yang ditunjuk langsung oleh Bung Karno pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Koesno pernah berjuang bersama di sejumlah peperangan masa kemerdekaan dan merupakan anggota pasukan dari Jendral Soedirman.
“Waktu itu namanya Pasukan Pengawal Presiden, belum ada ajudan. Opa saya dipilih karena Bung Karno memang mencari anggota yang sedaerah dan menonjol di perang-perang gerilya,” ujar Roland kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021).
Ia menceritakan, mendiang Koesno memang tak banyak dikenal oleh publik tentang keterlibatannya. Namun ada banyak bukti bahwa Opanya merupakan salah satu pengawal Bung Karno pada masa 1950-1960an.
“Penembakan Istiqlal, terus beberapa peristiwa penting lainnya. Opa saya ada di situ,” katanya.
Serma R Koesno meninggal tahun 1998 dan meninggalkan seorang istri bernama Elisabeth Koesno yang dinikahinya pada kurun waktu 1950. Elizabeth Koesno berasal dari Purworejo dan memiliki darah keturunan Belanda-Indonesia.
(*)