Pura-pura Jualan Baju, 2 Pria Gasak Rp 50 Juta Milik Bendahara SMK di Bogor

Ilustrasi Pencurian (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bogor Seorang bendahara SMK Asy-Syuhada di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor menjadi korban perampokan dua pria yang berpura-pura menawarkan baju batik. Akibat kejadian itu, uang Rp 50 juta milik korban digasak dua orang pelaku.

5 Inspirasi Outfit Batik ala Artis yang Pas untuk Berbagai Acara, Sherina Munaf hingga Maudy Ayunda Juara
4 Inspirasi Busana Batik ala Ibu dan Anak Selebriti, Kompak dan Serasi

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jum'at (28/05/2021) siang. Mulanya, dua orang tak dikenal mendatangi rumah Fatmawati dengan menawarkan baju batik.

Dua pria tersebut terus mendesak korban agar agar membeli pakaian tersebut. Namun karena Fatmawati tak berminat membelinya, ia pun masuk ke dalam rumahnya.

"Saat masuk, korban terkejut karena pelaku mengikutinya ke dalam ruangan," ujar Kapolsek Rumpin Kompol Dali Saputra Saputra, Minggu (30/5/2021).

Salah satu pelaku kemudian mengeluarkan sebilah golok dan menodongkan senjata tajam itu ke leher korban. Saat itu, pelaku meminta korban menyerahkan harta bendanya.

Karena nyawanya terancam, korban akhirnya menyerahkan tas berisi uang tunai senilai Rp 50 juta beserta dokumen laporan keuangan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Aksi pencurian bunga jenis aglonema di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terekam kamera pengawas. Dari hasil pemeriksaan, polisi menduga kuat pelaku adalah tetangga korban. Dari rekaman kamera pengawas itu terlihat jelas pelaku mengambil secara leluasa.

2 dari 2 halaman

Barang Lainnya Raib Digasak

Tak hanya itu, pelaku juga menggasak 3 unit laptop dan 1 buah handphone milik bendahara SMK Asy-Syuhada. Setelah itu, kedua pelaku langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor.

Menurut Dali, kedua pelaku menjalankan aksi perampokan dengan cara berpura-pura sebagai pedagang baju batik. Diduga, pelaku telah mengetahui bahwa korban menyimpan uang dengan jumlah banyak.

"Hingga saat ini para pelaku tersebut masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.