Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, acap kali partai politik hanya mengincar suara elektoral semata tanpa memikirkan rakyat. Hal inilah yang tak diinginkan PDIP.
Karena itu, nantinya di Bulan Bung Karno atau Juni mendatang, kader PDIP akan memfokuskan diri hadir di desa.
"Dengan hadir di desa, bergumul dengan persoalan rakyat sehari-hari, maka apa yang dilakukan oleh partai merupakan antitesa dari politik elektoral yang seringkali hanya berbasiskan popularitas semata. Aspek elektoral sering dimanipulasi oleh pencitraan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (31/5/2021).
Advertisement
Dia mengklaim, PDIP membangun elektoral dengan basis kebudayaan.
"Dengan basis kekuatan riil di akar rumput dan dengan merasakan seluruh napas keseharian rakyat guna menampilkan seluruh watak kekuasaan yang membumi," klaim Hasto.
Menurut dia, turun ke rakyat ini penting untuk mencari persoalan dan solusi yang tengah dihadapi. Selain itu, ini bagian dari ajaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang bagaimana watak politik sebenarnya.
"Yakni politik yang berbicara tentang keseharian rakyat, seperti politik yang memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau, politik tentang pentingnya kebersihan lingkungan hidup, politik menanam, politik yang membangun kesiapsiagaan rakyat terhadap bencana, politik yang membahas asupan gizi rakyat, politik kuliner, pariwisata, politik pendidikan, dan pendeknya watak politik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan rakyat," kata Sekjen PDIP ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Instruksi Megawati
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta kadernya untuk memberikan perhatian khusus untuk turun di desa. Hal ini terkait akan memasuki Bulan Bung Karno yang dimulai 1 Juni 2021 mendatang.
Megawati ingin kadernya bisa bergerak dengan warga desa dan harus turun langung. Hal ini bisa memotiviasi bagi masyarakat bahwa di desa pun masih ada masa depan.
Satu hal yang dimintakan khusus oleh Megawati untuk diperhatikan adalah isu stunting atau gizi buruk. Baginya, sangat miris ketika di Indonesia sudah merdeka, masih banyak anak yang mengalami stunting.
"Masih banyak anak stunting, apa salahnya kita? Kenapa masih banyak anak anemia karena kurang gizi? Masa ibu-ibu tak tersentuh hatinya?" kata Megawati.
Megawati meminta agar kader partainya serius menjalankan penugasan Bulan Bung Karno untuk turun ke desa tersebut. Bahkan dia mengaku akan terus meminta laporan harian dari Sekjen Hasto Kristiyanto mengenai progres kegiatan di seluruh Indonesia.
"Saya sebagai ketua umum, bukan karena Covid kemudian saya tidur saja deh, jadi autopilot saja partai ini. Tidak loh. Saya selalu tiap hari memanggil sekjen. Minggu juga bila perlu saya panggil dia. Untuk terus melihat apa gerak partai kita. Mana yang kurang, diperbaharui. Mana yang jalan, diberi semangat. Sehingga kita wajib terus berimajinasi untuk kemajuan rakyat," kata dia.
Advertisement