Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong inovasi dalam memobilisasi sumber daya pendukung untuk implementasi pertumbuhan hijau di Indonesia. Menurut dia, Indonesia siap menerima investasi dan transfer teknologi untuk mewujudkan teknologi hijau.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi Partnering for Green Growth and The Global Goals 2030 (KTT P4G) secara daring, yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (31/5/2021).
"Ketersediaan dukungan pendanaan dan transfer teknologi merupakan kunci sukses bagi pembangunan hijau bagi netralitas karbon. Oleh karena itu, Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi," jelas Jokowi.
Advertisement
Dia mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimanta Utara. Selain itu, Indonesia juga akan membangun pasar karbon terbesar di dunia.
"Indonesia trngah mengembangkan Kawasan Industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan," tuturnya.
"Indonesia juga memiliki visi untuk membangun pasar karbon dan akan menjadi pemilik stok karbon terbesar di dunia," sambung Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hindari proteksionisme berkedok isu lingkungan
Jokowi menilai, untuk mewujudkan pembangunan hijau di tataran global diperlukan penguatan kerja sama yang konkret antara pemimpin negara. Dia juga mengingatkan seluruh negara menghindari proteksionisme yang berkedok isu lingkungan.
Dia menyampaikan parameter pro lingkungan harus jelas serta dijalankan secara jujur dan transparan. Jokowi meyakini kerja sama dalam menyelesaikan masalah akan mensukseskan ekonomi hijau.
"Saya tegaskan bahwa Indonesia berkomitmen tinggi untuk bersama-sama dunia mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan inklusif dan ketahanan," kata Jokowi.
Advertisement