Sukses

Kemitraan AstraZeneca dan Plan International Cegah Penyakit Tak Menular Diperpanjang

Di Indonesia, jumlah kaum muda yang berusia di antara 10-24 tahun mencapai hingga 25% dari total populasi.

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan AstraZeneca mengumumkan perpanjangan dan perluasan kemitraannya dalam Young Health Programme untuk lima tahun ke depan, Senin (31/5/2021). Ini sebuah inisiatif investasi komunitas global dari AstraZeneca, yang berfokus pada pencegahan penyakit tidak menular (PTM) yang paling umum di kalangan remaja dan anak muda, yaitu penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.

Di Indonesia, jumlah kaum muda yang berusia di antara 10-24 tahun mencapai hingga 25% dari total populasi, ini merupakan peluang pembangunan sosio-ekonomi yang cukup besar bagi negara. Masa-masa remaja merupakan periode waktu yang paling penting untuk mencegah PTM di masa yang akan datang dan memaksimalkan kualitas hidup yang sehat di setiap tahapan kehidupan.

"Selama tiga tahun terakhir, YHP berhasil membangun kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan pemangku kepentingan komunitas, serta mendukung pencegahan PTM di kalangan kaum muda di Jagakarsa, Cibinong, dan Mataram," ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia.

"Kami telah berhasil menjangkau 13.000 ribu anak muda dan 400.000 masyarakat sementara itu hasil evaluasi kami menunjukkan adanya hasil yang positif. Misalnya saja, 64% remaja dan anak muda melaporkan bahwa mereka kini memiliki akses ke layanan kesehatan yang ramah remaja dibandingkan dengan 36% data di awal program," imbuh dia.

Pihaknya juga mengaku sangat bersemangat untuk terus fokus pada upaya pencegahan PTM di kalangan anak muda selama 5 tahun ke depan. Pihaknya juga ingin memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota di Jakarta, dan berbagai organisasi masyarakat sipil.

"Kami ingin melanjutkan keberhasilan YHP di Indonesia, terutama di 4 kota administrasi di Jakarta, dengan tujuan menciptakan dampak yang lebih besar bagi kesehatan remaja dan anak muda di Indonesia," jelas Dini.

Young Health Programme berupaya untuk mengatasi faktor risiko utama dari penyakit tidak menular, termasuk di antaranya merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan polusi udara. Program ini juga mendorong terciptanya kesehatan fisik dan mental bagi kaum muda.

Menurut World Health Organization Country Profile tahun 2018, PTM di Indonesia diperkirakan menyumbang 73% dari seluruh kematian, dengan penyakit kardiovaskular dan kanker menjadi penyebab utama kematian terkait PTM, masing-masing mencapai 35% dan 12%.

"Dalam rangka merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kampanye bersama ini menandai keberlanjutan upaya kami untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi kaum muda untuk berhenti merokok melalui kampanye dan advokasi yang dipimpin oleh mereka. Dengan mempromosikan pilihan hidup yang lebih sehat, kami bertujuan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dan remaja di Indonesia," tambah Dini.

Young Health Programme adalah program lima tahun yang bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan remaja dan anak muda usia 10-24 tahun di 4 kota administratif di DKI Jakarta.

Secara khusus, program ini bertujuan untuk memastikan bahwa remaja dan anak muda di Jakarta memiliki peningkatan pengetahuan tentang faktor risiko dan pencegahan PTM, yang memberikan kapasitas lebih besar bagi mereka untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi kesehatan yang mereka dapatkan, dalam konteks peningkatan layanan kesehatan serta kebijakan dan lingkungan yang mendukung.

 

2 dari 2 halaman

Menjangkau 5 Juta Kaum Muda

Young Health Programme berharap dapat menjangkau lebih dari 91.000 kaum muda secara langsung dengan informasi kesehatan dan program pencegahan PTM. Dan secara tidak langsung, program ini diharapkan dapat menjangkau 400.000 kaum muda dan 500.000 anggota masyarakat luas melalui kampanye, pelatihan, dan aktivitas-aktivitas untuk membangun kesadaran.

Evaluasi independen dari Young Heath Program Indonesia menemukan bahwa model penyampaian berbasis komunitas dan pendekatan pendidik sebaya berdampak pada perubahan perilaku yang berkelanjutan di kalangan remaja. Pada tahap pertama dari program ini, terdapat peningkatan 40% remaja dan kaum muda yang mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), penurunan 16% konsumsi alkohol, dan penurunan 5% kegiatan merokok di kalangan kaum muda.

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bukti dampak keseluruhan dari Young Health Programme di masyarakat Indonesia. Secara global, Young Health Programme telah menjangkau lebih dari 5 juta kaum muda di 30 negara sejak diluncurkan pada tahun 2010.

"Kami bangga Indonesia terus menjadi salah satu negara prioritas di Kawasan Asia untuk menjalankan Young Health Programme yang bertujuan untuk melindungi kesehatan generasi mendatang," ujar Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon.

"Young Health Programme adalah contoh penting yang menunjukkan komitmen jangka panjang kami yang selaras dengan prioritas kesehatan Pemerintah dan mendukung penyampaian Rencana Aksi Nasional Pemerintah untuk Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (RAN PP-PTM). Kami senang dapat melanjutkan program ini di Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia," dia menandaskan.

 

 

Video Terkini