Sukses

Kepala BNPT Boy Rafli: Raja Abdullah II Minta Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menghelat kunjungan bilateral ke Kerajaan Yordania.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menghelat kunjungan bilateral ke Kerajaan Yordania. Kunjungan itu terkait pertukaran informasi keamanan di kawasan keduanya dan global. Juga soal ancaman terorisme dan radikalisme di masa pandemi.

"Kedua belah pihak saling berbagi kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi utamanya terkait penyalahgunaan internet untuk tujuan terorisme (digital terorism) dan penanganan pejuang teroris asing (FTF)," tulis Boy dalam siaran pers resmi BNPT, Rabu (3/6/2021).

Boy menjelaskan, kunjungan kerjanya itu dilangsungkan mulai dari 29 Mei hingga 1 Juni 2021.

Pertemuan berlangsung di Amman dengan didampingi oleh Mei 2021, didampingi oleh Deputy Bidang Kerjasama Internasional dan KUAI KBRI Amman Yordania, beserta staf, telah melaksanakan pertemuan bilateral dengan Director of GID (General Intelligence Directorate), Major General Ahmad Husni.

"Disampaikan keinginan Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah dalam pertemuan Aqaba Process. Aqaba Process (program konter terorisme) yang diinisiasi oleh Raja Abdullah, sudah pernah diselenggarakan di Malaysia dan Nigeria," jelas Kepala BNPT Boy Rafli.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sambutan Baik Raja Abdullah II

Menurut Boy, Raja Abdullah II menyambut baik dukungan yang diberikan Indonesia kepada Aqaba Process dan kesediaan Indonesia untuk menyelenggarakannya.

"Raja menjelaskan tentang fenomena saat ini terkait ideologi takfiri dan bagaimana membangun Islam yang moderat. Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan pengguna internet yang besar pula, secara tidak disadari bisa mengamplifikasi ideologi dan paham kekerasan ini," kata Boy menyampaikan ulang pesan Raja Abdullah II

"Raja Abdullah II juga meminta Indonesia bersama-sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab, dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk menyampaikan kepada Arab Saudi guna dapat memoderasi Islam dan mengurangi paham-paham kekerasan," dia menandasi.