Sukses

PDIP Ogah Koalisi dengan PKS, Syaikhu: Silahkan Saja, Itu Sikap Politik

Syaikhu mengaku tak mempersoalkan sikap PDI Perjuangan yang tidak mau berkoalisi dengan PKS.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang tidak ingin berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.

Syaikhu menghormati pandangan tersebut. Syaikhu, menyebut pihaknya tidak masalah PDIP tidak mau berkoalisi dengan PKS.

"Beberapa waktu yang lalu ada sikap partai tidak mau berkoalisi dengan PKS, silahkan saja itu sikap politik," ujar Syaikhu dikutip Rabu (2/6/2021).

PKS tetap membuka silahturahmi politik meski PDIP tidak ingin berkoalisi. Menurut Syaikhu, perlu membangun silahturahmi dengan berbagai elemen.

"PKS akan tetap bagaimana dengan jati dirinya, tapi tidak melepaskan silaturahim dengan berbagai elemen bangsa, sehingga dengan itulah kita akan bisa InshaAllah membangun demokrasi yang lebih kokoh dan kuat di negeri kita tercinta indonesia," kata dia.

Lebih lanjut, ia bilang, silahturahmi kebangsaan menjadikan politik semakin moderat. Semua pihak bisa menemukan titik temu. Apalagi, masih ada efek keterbelahan dari Pilpres 2019.

"Dengan silaturahim kebangsaan kita membangun titik temu dengan berbagai elemen bangsa dan menghormati berbagai perbedaan, kalau ternyata dipertemukan-dipertemukan juga gak memungkinkan, dan mungkin akhirnya menjadi sikap politik yang berbeda, ya ini kita tasamuh dan kita juga merasa hormat kita juga akan berikan," kata Syaikhu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Beda Ideologi dan Karakter

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan sulit bagi PDI Perjuangan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat. Pertama, kesulitan koalisi dengan PKS sebab perbedaan ideologi.

"PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda. Sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi daring, Jumat (28 Mei 2021).

Sementara, PDIP dan Demokrat memiliki basis dan DNA partai yang berbeda. Hasto bilang demikian karena tidak ingin dijodohkan dengan Demokrat lantaran karakter kedua partai yang berbeda.

"Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. (Demokrat) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan dari DNA-nya kami berbeda dengan Partai Demokrat. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan tersebut. Karena beda karakternya, nature-nya," ujar Hasto.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com