Sukses

Mendikbudristek Nadiem Luncurkan Panduan Pendidikan Saat Pandemi Covid-19

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya telah menyarankan kepada satuan pendidikan yang berada di zona hijau serta tenaga pendidiknya telah divaksin segera melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meluncurkan panduan penyelenggaraan pembelajaran untuk peserta didik sekolah selama masa pandemi Covid-19, Rabu (2/6/2021).

Menurut Nadiem Makarim panduan ini guna mempersiapkan berbagai elemen di sekolah untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka (PTM) terbatas di sekolah yang ditargetkan dimulai pada Juli 2021.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya luncurkan secara resmi panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 untuk Pendidikan Usia Dini, Dasar dan Menengah," ucapnya.

Menurut Nadiem, para pemangku kebijakan di bidang pendidikan begitu membutuhkan panduan operasional untuk mempersiapkan PTM terbatas. Panduan ini merupakan turunan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang sebelumnya telah disepakati antara Mendikbudristek, Mendagri, Menag dan Menkes pada akhir Maret lalu.

Nadiem juga mengaku kerap kali mendengar keluhan anak-anak yang menunggu kapan mereka bisa kembali ke sekolah.

"Ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak sekolah yang belum memberikan opsi PTM terbatas," ucapnya.

Padahal menurut Nadiem pihaknya telah menyarankan kepada satuan pendidikan yang berada di zona hijau serta tenaga pendidiknya telah divaksin untuk segera melaksanakan PTM terbatas.

"Dalam hal ini saya bisa memahami kekhawatiran Ibu dan Bapak sekalian sebagai guru, tenaga pendidik dan orang tua, khususnya terkait kesehatan anak-anak kita. Namun kita juga perlu mengingat risiko-risiko jika kita tidak segera memulai PTM terbatas," tegas Nadiem Makarim.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Prioritas penerima vaksin Covid-19

Terlepas dari situasi yang tengah dihadapi, menurut Nadiem PTM terbatas begitu mendesak untuk dijalankan. Mengingat masa depan Indonesia sangat bergantung pada anak-anak yang kini masih duduk di bangku sekolah.

"Kami mengupayakan agar pendidik dan tenaga pendidikan menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19," pungkas Nadiem.