Liputan6.com, Jakarta - Teror yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT), membuat perekonomian warga terutama petani di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, turun.
Hal tersebut seperti diutarakan, Wakil Bupati Poso, Yasin Mangun usai rapat dengar pendapat (RDP) terkait penanganan kasus terorisme di Poso, di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu, pada Rabu 2 Juni 2021, seperti dilansir Antara.
"Yang terdampak secara sosial, ekonomi dan psikologis itu ada ribuan orang. Masyarakat kita itu jadi takut," kata Yasin.
Advertisement
Menurut dia, kini warga merasa takut untuk melakukan aktivitas pertanian. Sebab, mereka merasa terancam dengan adanya teror yang dilakukan kelompok tersebut ke warga.
"Masyarakat tidak bisa berkebun dan bertani lagi, mengelola ataupun memanen,"Â ujar Yasin.
Oleh karena itu, dia meminta percepatan penanganan atas permasalahan yang terjadi di Poso itu.
"Kita bersama Pemerintah Provinsi, DPRD, serta forkopimda tingkat satu segera kami bisa bicara dengan Presiden untuk menyampaikan apa masalah di Kabupaten Poso," ucap Yasin Mangun.
"Utamanya masalah percepatan pengamanan, kedua percepatan pemulihan ekonomi, dan ketiga percepatan pemulihan sosial dan psikologi mereka," tambah dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Deadline 2 Bulan
Sementara itu, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah diberikan waktu selama dua bulan untuk mengatasi dan menuntaskan permasalahan keamanan di wilayah tersebut. Mengingat, hal tersebut telah terjadi berlarut-larut.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso menjelaskan peran serta dari semua pihak dibutuhkan untuk memutus mata rantai kelompok tersebut dengan para simpatisannya.
"Bahkan kelompok ini sengaja memberikan uang kepada masyarakat untuk membeli bahan makanan. Berarti, ada yang suplai," jelas Abdul.
"Jika kedapatan ada yang seperti itu kami akan tindak tegas," tambah dia.
Rentetan teror oleh kelompok MIT Poso telah menjatuhkan banyak korban di kalangan warga sipil. Aksi yang terakhir terjadi atas empat orang warga pegunungan Pohu, Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur beberapa waktu lalu. Mereka membantai warga tersebut hingga meninggal dunia.
Untuk mengejar sisa kelompok MIT Poso yang berjumlah sembilan orang tersebut, Tim Satgas Madago Raya membentuk tiga tim. Selain itu, ada 80 personel aparat gabungan TNI/Polri di luar dari Tim Satgas Madago Raya yang dikerahkan.
Advertisement