Liputan6.com, Jakarta Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudusy menyebut, bahwa tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin brutal. Menurutnya, setelah menembak mati seorang karyawan bangunan bernama Habel Halenti (30), KKB kembali menembak 5 orang warga sipil.
"KKB semakin brutal, setelah menembak mati Hebel Halenti (30) di Eromago Ilaga, kembali KKB menembak 5 orang satu Keluarga Kepala Desa. Lokasi masih di Eromaga," kata Iqbal lewat keterangannya, Jumat (4/6/2021).
Baca Juga
Iqbal mengungkapkan, korban yang meninggal adalah keluarga dari Kepala desa Nipurlema atas nama Petianus Kogoya. Dia mengatakan, korban 1 keluarga sebanyak 5 orang dan semuanya meninggal dunia termasuk Kepala Desa Petianus Kogoya.
Advertisement
"Saat ini korban masih berada di Eromaga dan belum bisa di evakuasi karena masih terjadi kontak tembak di sekitar Bandara Ilaga," ucapnya.
Iqbal menambahkan, masyarakat yang berada di sekitar Eromaga sebanyak 10 kampung mengungsi ke arah Kunga. Pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.
"TNI Polri saat ini terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan warga masyarakat Eromaga," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penembakan Karyawan Bangunan
Sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB), Kamis (3/6/2021), menembak mati seorang karyawan bangunan, Habel Halenti (30 th), di kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan, terjadinya peristiwa yang menewaskan Habel Halenti tersebut.
Fakhiri mengatakan, dari laporan yang diterima terungkap korban bersama saksi Muh Alif, sekitar pukul 12.30 WIT berangkat dari kamp karyawan di Kompleks Pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, menggunakan mobil dinas milik Pemda Puncak jenis pikap dobel kabin merk Ford untuk mengangkut babi.
Sekitar pukul 13.00 WIT, saat hendak pulang korban bersama rekannya Muh Alif ditodong senjata api oleh KKB yang membawa satu pucuk laras panjang dan satu pucuk laras pendek.
"Sebelum ditembak, korban sempat teriak "ampun komandan", kata Fakhiri seperti dilansir Antara, Kamis (3/6/2021).
Reporter: Genan
Sumber: merdeka
Advertisement