Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya telah meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk mendata seluruh pondok pesantren (ponpes) di Kota Bogor, Jawa Barat yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal ini menyusul temuan kasus Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Baca Juga
Dari hasil tes antigen pada Jumat 4 Juni 2021, 32 santri termasuk tenaga pendidik di ponpes tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Advertisement
"Saya sudah minta kantor Kemenag Bogor dan para camat juga ikut mendata yang mulai atau akan PTM," ujar Bima Arya, Minggu (6/6/2021).
Karena, menurut dia, banyak santri yang kembali untuk menimba ilmu usai pulang ke kampung halaman atau mudik pada hari raya Idul Fitri.
"Sebelum tatap muka, semuanya sekarang untuk di PCR dulu. Di pesantren ini seluruhnya ada 421 santri beserta dengan ustaz ustazah dan pembimbingnya tadi sudah di PCR. Hasilnya besok sudah keluar, " ucap Bima.
Dia menerangkan, saat ini pondok pesantren tersebut telah ditutup sementara dan bagi santri yang sudah berada di dalam dilarang keluar masuk.
"Yang sudah didalam tidak boleh keluar. Sudah ada posko gabungan disana untuk mengawasi dan menerima jika ada keluhan kesehatan warga di ponpes itu," terang Bima Arya.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
32 Positif Usai Tes Antigen
Sebanyak 32 santri di salah satu pondok pesantren di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Puluhan santriwati, satriwan dan tenaga pendidik itu dinyatakan positif setelah menjalani pemeriksaan tes antigen pada Jumat 4 Juni 2021.
Dari 32 santri, sebanyak 24 orang sudah dikarantina di pusat isolasi BPKP Ciawi. Sementara 8 lainnya diisolasi mandiri di rumah masing-masing.
Bima menerangkan, munculnya kasus Covid-19 di ponpes tersebut bermula usai petugas Puskesmas melakukannya tes antigen terhadap para santri dan pengurus, yang hendak menggelar belajar tatap muka.
"Ponpes di Bogor Selatan ini berencana akan menyelenggarakan tatap muka. Karena jumlah santrinya banyak, jadi diputuskan untuk tes antigen dulu. Dan hasilnya ada 32 santri yang positif," terang dia.
Bima menduga, puluhan santri tersebut terpapar saat pulang ke kampung halamannya. Sebab, dari 32 orang yang dinyatakan positif sebagian berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur hingga luar Pulau Jawa.
Advertisement