Sukses

Polisi Bentuk Tim Khusus Selidiki Kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong

Polisi akan turut membantu melaksanakan penyelidikan meski lokasi meninggalnya Wabup Sangihe di luar wilayah Sulawesi Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Sulawesi Utara Irjen Nana Sudjana menyampaikan, pihaknya membentuk tim khusus untuk menyelidiki perihal meninggalnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong.

"Jadi begini ya, kita, ini karena yang bersangkutan adalah Wakil Bupati Sangihe, jadi ada di wilayah kita, kita akan dalam hal ini akan melakukan membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan," tutur Nana saat dikonfirmasi, Sabtu (12/6/2021).

Nana menyebut, pihaknya akan turut membantu melaksanakan penyelidikan meski lokasi meninggalnya Wabup Sangihe di luar wilayah Sulawesi Utara.

"Dalam hal ini kita satu polisi membantu bagaimana selama ini seolah-olah karena tambang, tapi ini kan nanti akan kita pastikan yang bersangkutan ini meninggalnya karena apa. Kita akan lihat riwayat penyakitnya seperti apa," jelas Nana.

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, Helmud Hontong, meninggal dunia di dalam pesawat saat penerbangan dari Denpasar menuju Makassar pada Rabu (9/6/2021). Wakil bupati berusia 58 tahun itu diduga mengalami serangan jantung.

Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan bahwa Helmud Hontong merupakan penumpang transit dengan rute Denpasar-Makassar-Manado.

"Benar, ada penumpang meninggal dalam pesawat saat terbang. Korban penumpang transit di bandara SHIAM (Sultan Hasanuddin Internasional Airport Makassar) dan katanya Wakil Bupati," kata Iwan kepada wartawan, Rabu (9/6/2021) malam.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kronologi Meninggalnya Wagub

Berdasarkan kronologi yang diterima Liputan6.com, Helmud Hontong menaiki pesawat Lion Air JT-740 bersama ajudannya Harmen Kontu. Beberapa saat setelah pesawat lepas landas, Helmud Hontong tiba-tiba terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.

Helmud Hontong pun kemudian tidak sadarkan diri. Ia sempat mendapatkan pertolongan pertama dari penumpang lainnya yang kebetulan merupakan seorang dokter bernama Timothy.

Helmud diberikan penanganan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan bantuan pernapasan oleh dr Timothy. Namun Helmud tidak merespons hingga akhirnya dinyatakan telah meninggal dunia di dalam pesawat.

Saat pesawat mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 16.00 Wita, pihak KKP langsung memeriksa Helmud Hontong. Senada dengan pernyataan dr Timothy, pihak KKP juga memastikan bahwa wakil bupati Kepulauan Sangihe itu telah meninggal dunia.

Saat ini, Helmud Hontong telah dikremasi dan akan dibawa ke Manado untuk selanjutnya dimakamkan ke Kepulauan Sangihe.