Liputan6.com, Jakarta Pegawai nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hotman Tambunan mengingatkan bahwa korupsi terjadi karena tidak adanya transparansi dan akuntabilitas. Hal ini disampaikannya terkait pandangannya bahwa lembaga antirasuah tersebut tidak terbuka akan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Adapun dia sendiri dinonaktifkan KPK lantaran tak lolos TWK terkait alih status menjadi ASN.
"Korupsi terjadi karena ketiadaan transparansi dan akuntabilitas, bagaimana KPK sebagai lembaga penegak korupsi bertindak di ruang ruang gelap hanya untuk proses asesmen yang seharusnya terang?," kata Hotman saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat, Minggu (13/6/2021).
Advertisement
Dia menuturkan, jika sudah diberikan hasil asesmen tersebut, dia meyakini narasi di publik terkait TWK KPK yang menimbulkan polemik, dapat dinetralkan.
"Jika transparan maka kami akan menyampaikan ke publik seterang-terangnya dan seluas-luasnya menghindari narasi narasi di publik yang kadang sengaja didengungkan para buzzers/pendengung," jelas Hotman.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Sudutkan Siapapun
Hotman menegaskan, transparansi terhadap hasil tes tersebut bukan dimaksudkan mendiskreditkan siapapun. Melainkan, demi menjaga marwah KPK sebagai lembaga bermartabat pemberantasan korupsi.
"Semata mata ini kami maksudkan utk menjaga jiwa roh dan harkat martabat organisasi KPK sebagai pemberantas korupsi," kata dia.
Advertisement