Ini Program Studi dengan Nilai Tertinggi di SBMPTN 2021

FOTO: Ujian Tulis Berbasis Komputer di Tengah Pandemi COVID-19 — Suasana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang pertama di Kampus Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). UTBK 2020 salah satu syarat bagi calon mahasiswa yang mendaftar melalui SBMPTN. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021, Senin (14/6/2021).

Ketua LTMPT Moh. Nasih mengatakan, dari jumlah 777.858 peserta seleksi, yang diterima ialah 184.942 peserta atau 23,78 persen. Ia meminta peserta yang tidak lolos agar tidak putus ada, sebab masih ada jalur lain.

"Untuk yang tidak diterima tidak berarti tidak bagus. Namun, memang ada yang lebih baik lagi. Kesempatan terbaiknya mungkin tidak di SBMPTN 2021, namun di jalur lainnya," katanya dalam rilis daring, Senin (14/6/2021).

Moh. Nasih menyebut SBMPTN 2021 diikuti oleh 74 Universitas dan Institut Negeri, 12 Vokasi di universitas dan institut, 40 Politeknik Negeri dan 11 PTKIN.

Berikut 10 nilai tertinggi peserta yang diterima di pada SBMPTN 2021:

Prodi Saintek

1. Teknik Kimia Universitas Indonesia, skor tertinggi: 893,37

2. Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Jakarta, skor tertinggi: 884,79

3. Teknik Elektro Universitas Indonesia, skor tertinggi: 883,07

4. Aktuaria Universitas Indonesia, skor tertinggi: 877,22

5. Pendidikan Dokter Universitas Mataram, skor tertinggi: 876,37

6. Pendidikan Dokter Universitas Indonesia, skor tertinggi: 868,96

7. Kedokteran Universitas Gadjah Mada, skor tertinggi: 868,03

8. Kedokteran Universitas Airlangga, skor tertinggi: 863,24

9. Pendidikan Dokter Universitas Padjadjaran, skor tertinggi: 861,42

10. Kedokteran Universitas Gadjah Mada, skor tertinggi: 859,72

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTPMT) telah memberikan informasi mengenai protokol pelaksanaan UTBK 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19. Namun ada tambahan persyaratan bagi peserta di Kota Surabaya yaitu rapid test dengan hasil non reaktif.

2 dari 2 halaman