Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito kembali menegaskan lonjakan kasus yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia berkaitan dengan mobilitas selama libur Lebaran Idul Fitri 2021.
"Peningkatan penularan yang terjadi pada saat ini menurut kami sudah jelas kaitannya dengan mobilitas penduduk dan kerumunan yang terkait dengan liburan panjang, yaitu libur Idulfitri," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6/2021).
Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menyebut, pola peningkatan kasus Covid-19 kali ini sama dengan situasi setelah libur Lebaran Idulfitri 2020.
Advertisement
"Ini lah yang menjadi dasar kesimpulan pemerintah bahwa kenaikan kasus berkaitan dengan mobilitas selama libur Lebaran Idulfitri 2021," kata dia.
Wiku belum bisa memastikan lonjakan kasus yang terjadi saat ini dampak dari penyebaran varian baru Covid-19 B16172 Delta, B117 Alfa dan B1351 Beta.
"Untuk mengetahui apakah penyebabnya peningkatan kasus itu varian perlu penelitian lebih jauh yang menghubungkan antara ditemukan whole genome sequencing dari varian tertentu dengan peningkatan kasus itu," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
145 Kasus Covid-19 Varian Baru
Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan 145 kasus varian baru Covid-19 di 12 provinsi. Temuan 145 kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis terhadap 1.989 sekuens genom virus SARS-CoV-2.
Dari temuan 145 kasus varian Covid-19, sebaran terbanyak ada di Jawa Tengah mencapai 76. Kemudian disusul DKI Jakarta 48, Sumatera Selatan 4, Kalimantan Timur 3, Kalimantan Tengah 3, Jawa Timur 3, Jawa Barat 2, Sumatera Utara 2, Kalimantan Selatan 1, Bali 1, Riau 1 dan Kepulauan Riau 1.
Jika dilihat dari varian Covid-19 yang paling mendominasi adalah B16172 Delta, mencapai 104 kasus. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Sementara varian B117 Alfa sebanyak 36 kasus, ditemukan paling banyak di DKI Jakarta. Adapun varian B1351 Beta sebanyak 5 kasus, ditemukan paling dominan juga di DKI Jakarta.
Â
Reporter: Titin SupriatinÂ
Sumber: Merdeka.com
Advertisement