Sukses

Covid-19 di Jakarta 4.144 Kasus, Dinkes DKI: Mendekati Jumlah Tertinggi pada Februari 2021

Dwi meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan penambahan kasus Covid-19 yang mencapai 4.144 merupakan lonjakan tertinggi kedua di Ibu Kota sejak pandemi.  

Dwi menyatakan kasus tertinggi di Jakarta yakni 4.213 kasus pada 7 Februari 2021.

"Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6/2021).

Karena lonjakan tersebut, dia meminta agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut untuk menekan penyebaran virus Covid-19. 

"Penanggulangan pandemi ini butuh kerja bersama. Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan Covid-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di mana pun dan kapan pun," papar dia. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan ketaatan warga Jakarta telah menurun hingga di bawah 50 persen. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ketaatan Pakai Masker Menurun 20 Persen

Widyastuti menyebut berdasarkan survei dari Pemprov DKI ketaatan warga dalam menggunakan masker mencapai 60-70 persen pada akhir 2020 dan awal 2021.

"Tetapi di akhir-akhir ini menurun menjadi 20-30 persen, sehingga ini tentu harus kita imbau," kata Widyastuti dalam YouTube BNPB, Kamis (17/6/2021). 

Karena hal itu, dia menyebut kepatuhan warga DKI Jakarta terkait penggunaan masker turun hingga 50 persen. Widyastuti menyatakan pihaknya akan melakukan kampanye dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya. 

"Makanya dalam suatu kegiatan champaign yang kita lakukan meskipun DKI Jakarta ini termasuk provinsi yang cakupan vaksinnya cukup bagus, tetapi tetap kita pesankan vaksinasi bukan satu-satunya cara, tapi harus dibarengi pengetatan protokol kesehatan," jelas dia.