Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui peran strategis relawan ketika memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Minggu, 13 Juni 2021. Menurut Jokowi, berkat kerja keras para relawan, dirinya bisa menjadi Presiden RI dua periode.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar-Lembaga, Seknas Jokowi, Dono Prasetyo dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga
"Jokowi bahkan secara gamblang mengakui, para relawan adalah yang paling berkeringat, terutama pada Pilpres 2014, ketika dirinya tampil sebagai pemenang," ungkap dia.
Advertisement
Menurut Dono, kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2014 memang fenomenal, terlebih saat itu mantan Gubernur DKI Jakarta itu terbilang wajah baru dalam panggung politik nasional.
"Keberadaan relawan boleh dikatakan tradisi baru dalam politik di Tanah Air. Fenomena relawan bisa disebut sebagai terobosan, semacam bentuk "perlawanan" praktik mobilasi massa seperti di masa Orde Baru," jelas Dono.
Bila konsep mobilisasi massa secara jelas membatasi aspirasi politik masyarakat, sementara konsep relawan justru mendorong agar rakyat bisa menyalurkan ekspresi politik sesuai aspirasinya.
Sedikit menengok ke belakang, pengalaman relawan Jokowi sendiri bisa dijadikan rujukan. Ketika partai yang menjadi afiliasi Jokowi tak kunjung memberi lampu hijau, pada fase ini komunitas relawan lebih dulu bergerak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Relawan Bukan Lahir dari Ruang Kosong
Langkah cepat relawan bukan lahir dari ruang kosong. Menurut Dono, sosok dan kinerja Jokowi sudah terpantau sejak lama, khususnya saat berkiprah sebagai Wali Kota Solo (2005-2012).
"Ketika masih menjadi Wali Kota Solo, embrio relawan Jokowi sebenarnya sudah muncul. Mereka adalah simpul yang secara sadar ingin mengorbitkan Jokowi, dengan pertimbangan Jokowi adalah figur yang tepat untuk memimpin bangsa di masa depan," tuturnya.
Kalimat terakhir ini bisa menjadi argumentasi berikutnya, bahwa gerakan relawan selalu aktual, termasuk (seandainya) Jokowi tidak maju lagi pada Pilpres 2024.
Relawan Jokowi, lanjut dia, telah menjadi trend setter dalam momen pilpres, termasuk level di bawahnya, yakni pilkada gubernur dan bupati. Dalam posisinya strategis seperti itulah, sebagaimana diakui Jokowi sendiri, potensi terjadinya politisasi pada relawan senantiasa hadir.
"Gejalanya sudah bisa kita saksikan hari ini, ketika komunitas relawan mulai ditarik-tarik ke kubu salah satu figur, atau memang ada komunitas relawan yang “mencuri start” dengan cara mendukung figur tertentu," ungkap Dono.
Dono pun kembali meningatkan arahan Presiden Jokowi pada Rapimnas kemarin, ketika beliau menggunakan diksi “Ojo Kesusu” (jangan terburu-buru).
"Maksudnya jangan terburu-buru mendukung tokoh tertentu. Kita agar bersabar menanti arahan dari Jokowi. Mengingat situasi politik masih berkembang dinamis. Terlihat dari manuver sejumlah figur atau parpol, baik yang dilakukan secara halus maupun terang-terangan dalam konteks menuju Pilpres 2024," jelasnya.
Advertisement