Liputan6.com, Jakarta Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menyebut hingga kini belum ada calon presiden yang elektabilitasnya mumpuni untuk maju di Pilpres 2024. Ini terjadi karena dalam survei yang mereka gelar pada, 28 Mei hingga 4 Juni 2024 dengan responden dari berbagai daerah di Tanah Air, belum menemukan figur capres yang memiliki elektabilitas di atas 25 persen.
Sebaliknya, LSI justru menyatakan terdapat tiga orang yang pantas disebut king/queen maker yang akan menjadi penentu siapa yang berlaga dan masuk panggung pilpres 2024.
Baca Juga
Ketiga king/queen maker tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. king/queen maker ini bisa berarti, mereka tetap bisa maju sebagai capres dengan menggandeng figur lain dan partai lain sebagai rekan koalisi.
Advertisement
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dianggap sebagai salah satu dari tiga king maker didasari fakta bahwa Golkar adalah partai yang sudah memiliki modal tiga perempat presidential threshold untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres di 2024. Golkar hanya butuh satu partai atau 3/4 tiket untuk maju.
Golkar dengan jumlah kursi sebanyak 85 atau 14,78 persen jumlah kursi di DPR hanya memerlukan koalisi dengan satu partai di DPR, kecuali PPP, untuk bisa mencalonkan pasangan capres dan cawapres. Modal itu membuat mereka bisa menentukan siapa pemimpin Indonesia di masa depan.
"Posisi ini membuat Golkar sangat strategis untuk bisa maju dan mengusung capres kami sendiri. Golkar sangat terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun yang memiliki kesamaan visi dan platform yang sama dalam memajukan bangsa,” kata Meutya Hafid, anggota Fraksi Partai Golkar di DPR RI.
Dari hasil survei yang dibuat oleh LSI, elektabilitas Airlangga Hartarto cenderung membaik dengan elektabilitas sebesar 5,8 persen. Menko Perekonomian RI itu berada di atas Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen) dan Ketu DPR RI, Puan Maharani (2 persen).
Airlangga hanya kalah dari capres veteran Prabowo Subianto (23,5 persen), Ganjar Pranowo (15,5 persen), Anies Baswedan (13,8 persen) dan Sandiaga Uno (7,6 persen). Namun semua capres, belum memiliki elektabilitas minimal 25 persen, sebagai batas keunggulan jika terdapat empat kandidat calon presiden di Pilpres 2024.
"Semua capres elektabilitasnya cenderung masih imbang dalam arti tidak ada yang mencapai suara mayoritas. Kami memandang kontestasi di lapangan akan menarik dan masyarakat akan memilih berdasar kerja-kerja partai. Golkar akan terus melalukan kerja-kerja sesuai arahan ketua umum, yakni fokus pada dua hal; kesehatan dan ekonomi,” ungkap Meutya yang juga Ketua Komisi I DPR RI.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kandidat Flexibel
Dalam survei itu peneliti LSI, Adjie Alfaraby juga menyatakan jika Golkar mampu menaikkan tingkat popularitas Airlangga Hartarto hingga berada di atas 50 persen, maka dengan sendirinya elektabilitas Ketum Golkar ini akan naik.
"Elektabilitas Pak Airlangga, sudah naik secara konsisten dan masuk di lima besar survey ini. Padahal beliau belum kampanye. Ini menjadi energi untuk Partai Golkar bahwa masyarakat mengapresiasi kinerja beliau sebagai Menko Perekonomian dan Ketua PC/PEN. Ini bukti beliau kerja nyata,” tutur Meutya yang juga Ketua Majelis Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar.
Selain itu dalam survey LSI, Airlangga dinilai sebagai kandidat yang fleksibel. Ia bisa menjadi king maker untuk menentukan capres dan cawapres yang memiliki potensi terbesar untuk menang, atau ia sendiri maju sebagai capres atau cawapres dengan mencari pasangan yang bisa membuatnya memenangkan konstestasi Pilpres 2024.
Prabowo, sebagai capres veteran, tidak mungkin menurunkan statusnya sebagai cawapres di Pilpres 2024. Sebaliknya Airlangga memenuhi semua kualifikasi sebagai capres, cawapres atau king maker.
Survey LSI ini digelar 28 Mei hingga 4 Juni 202 dengan mengambil sampling 1200 responden, dengan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survey itu sebesar 2,9 persen. Survey dilakukan dengan wawancara tatap muka yang memenuhi protokol kesehatan.
Advertisement