Sukses

5 Pernyataan Ngabalin soal Desakan Lockdown Akibat Melonjaknya Covid-19

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin akhirnya angkat bicara soal desakan lockdown atas situasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin akhirnya angkat bicara soal desakan lockdown atas situasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Menurut dia, sebagai representatif presiden, desakan lockdown tersebut tentu sudah masuk ke telinga Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita dalam mengambil keputusan dalam menghadapi covid varian baru ini tidak suka-suka, ini mesti sejalan dengan para ahli," kata Ngabalin saat berbincang dengan Liputan6.com lewat sambungan telepon, Minggu, 20 Juni 2021.

Dirinya meyakini, ledakan kasus Covid-19 belakangan ini yang terjadi di Indonesia pasti dapat dikendalikan.

Sebab menurut Ngabalin, Indonesia telah memiliki pengalaman yang matang berkaca dari awal situasi mewabahnya virus Corona di Tanah Air.

"Dibanding awal pertama kali pandemi, kita belum punya pengalaman, jadi lonjakan saat ini tidak seberapa. Saat ini Pak Presiden sudah punya pengalaman mengambil keputusan terbaik, selain lockdown," kata Ngabalin.

Berikut 5 hal yang disampaikan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin soal desakan lockdown atas lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

1. Tegaskan Keputusan Presiden Mesti Sejalan dengan Para Ahli

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin buka suara soal desakan lockdown atas situasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Sebagai representatif presiden, Ali menegaskan desakan itu tentu sudah masuk ke telinga Presiden Jokowi.

"Kita dalam mengambil keputusan dalam menghadapi covid varian baru ini tidak suka-suka, ini mesti sejalan dengan para ahli," kata Ngabalin saat berbincang dengan Liputan6.com lewat sambungan telepon, Minggu, 20 Juni 2021.

Ngabalin menambahkan, dalam mengambil sebuah kebijakan terkait pandemi Covid-19, khususnya varian baru saat ini, Jokowi pastinya mempertimbangan usulan dari sekian banyak cara alternatif dari para ahli.

"Karena itu awal-awal Pak Presiden (Jokowi) selalu minta pertimbangan dan nasihat, kalau ada usul 2,3,4 cara, tentunya itu menurut masukan para ahli," yakin Ngabalin.

 

3 dari 7 halaman

2. Lockdown Dinilai Punya Dampak Kompleks

Ngabalin menegaskan, tidak gampang bagi pemerintah, khususnya Presiden Jokowi membuat sebuah keputusan. Terlebih, lockdown atau karantina total dengan level nasional memiliki dampak yang kompleks.

"Tidak gampang bagi orang untuk berteriak lockdown karena kita punya sejarah pada awal Covid, presiden punya pertimbangan matang, pada saat itu PSBB," terang dia.

Ngabalin meyakini, apa pun yang tengah dipertimbangan presiden saat ini adalah yang terbaik nantinya untuk rakyat Indonesia.

"Jadi tidak mungkin pemerintah membuat sebuah kebijakan menyengsarakan rakyat," papar dia.

 

4 dari 7 halaman

3. Yakin Presiden Punya Pengalaman Ambil Keputusan Terbaik Selain Lockdown

Ngabalin menilai, ledakan Covid-19 belakangan ini yang terjadi di Indonesia pasti dapat dikendalikan.

Sebab menurutnya, Indonesia telah memiliki pengalaman yang matang berkaca dari awal situasi mewabahnya virus Corona di Tanah Air.

"Dibanding awal pertama kali pandemi, kita belum punya pengalaman, jadi lonjakan saat ini tidak seberapa. Saat ini Pak Presiden sudah punya pengalaman mengambil keputusan terbaik, selain lockdown," kata Ngabalin.

 

5 dari 7 halaman

4. Sebut Melonjaknya Kasus Bukan Karena Kurang Tegasnya Pemerintah

Ngabalin mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini terjadi tidak sepenuhnya akibat kurangnya ketegasan pemerintah.

Dia menilai, hal tersebut disumbang dari dampak libur panjang dan ketidakpatuhan masyarakat saat adanya larangan tidak bepergian.

"Dari awal memutus mata rantai penyebaran varian baru ini mulai dari antisipasi dampak libur lebaran dan libur panjang lainnya, akibatnya sekarang, muncul satu-satu setelah dari kegiatan itu, melonjak ke mana-mana tapi itu lah konsekuensinya," papar Ngabalin.

 

6 dari 7 halaman

5. Pastikan Presiden Tak Tutup Mata

Ngabalin menyakini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini tengah mengambil kebijakan terbaik terkait penanganan kasus Covid-19.

Hal itu dilakukan, kata dia, semata atas nama tanggung jawab dalam mengemban amanah rakyat sebagai kepala negara.

"Pak presiden tetap memiliki komitmen untuk menghadapi resiko. Sikap Pak Jokowi tidak tutup mata, kita harus hadapi dan Presiden dengan sangat tegar harus tetap bekerja bagi bangsa dan negara ini," tandas Ngabalin.

7 dari 7 halaman

Mini Lockdown ala Jokowi