Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 80 warga di RW 11 Kelurahan Gerendeng, Kota Tangerang, sudah sembuh dari Covid-19. Kawasan tersebut menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19 usai beberapa warganya mudik Lebaran 2021.
"Sudah pulang dari Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT), sudah kembali ke rumah masing-masing," ujar Camat Karawaci Wawan Fauzi, Selasa (22/6/2021).
Lurah Gerendeng, Nasron menerangkan, ke-80 warga di RW 11 tersebut sudah menjalani isolasi di RIT Puskesmas Panunggangan Barat dan Gebang Jaya selama 14 hari atau dua pekan karena terpapar Covid-19.
Advertisement
"Iya, Insyaallah sudah sehat semua. Mereka sudah di rumah masing-masing," kata dia.
Meski begitu, kelurahan dan Satgas Penanggulangan Covid-19 di wilayah setempat, masih terus melakukan pengawasan dan mengingatkan masyarakat untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan. Agar penularan Covid-19 secara massal tidak terulang kembali.
Sebelumnya, 80 warga di RW 11 Kelurahan Gerendeng terpapar virus Covid-19. Hal tersebut dipicu karena adanya warga yang nekat mudik dan kemudian saat kembali ke Tangerang, tidak lapor ke Satgas setempat dan juga tak melakukan Swab Antigen seperti arahan pemerintah, hingga akhirnya menularkan ke warga lainnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ruang Kelas SMPN 30 Tangerang Bakal Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Menyiasati penuhnya Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) di Kota Tangerang, pemerintah daerah setempat bakal menjadikan ruang kelas dijadikan RIT tambahan untuk menampung pasien Covid-19 yang bergejala ringan sampai berat.
"RIT penuh, kita gunakan dulu ruang kelas. Itu pun karena Puskesmas Jurumudi, Kecamatan Benda, bersebelahan dengan SMPN 30, makanya kita gunakan ruang kelas tersebut," tutur Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (21/6/2021).
Untuk RIT Jurumudi sendiri sebenarnya menampung 70 pasien Covid-19, lalu dalam waktu dekat kelas di SMPN 30 yang bersebelahan dengan Puskesmas Jurumudi, akan menampung 150 pasien Covid-19.
"Rencananya 150 bed. Sekolah itu ada dua wing (sayap), kita pakai dulu wing yang satu, nanti kalau wing satu penuh, baru kita buka wing sebelahnya," kata Arief.
Dengan rincian setiap kelasnya bisa menampung paling banyak 8 bed. Ruangannya yang disiapkan 19 ruangan, dengan begitu pasien Covid-19 bisa diatasi dengan secepat mungkin.
Langkah serupa juga bakal dilakukan di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Namun, Arief mengaku akan melakukan survei terlebih dulu untuk melihat kelayakan dan juga kesiapan SDM tenaga kesehatan di sana.
Arief berharap, dengan kondisi masih di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat agar bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk keselamatan diri, keluarga dan sesama.
"Saya harap masyarakat jangan lalai terhadap protokol kesehatan, jika tidak maka keselamatan orang-orang terdekat kita yang akan terancam karena kelalaian kita terhadap protokol kesehatan," pungkas Arief.
Advertisement