Liputan6.com, Jakarta - Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menetapkan lima tersangka, buntut penganiayaan dan perusakan truk tronton di Jalan Sungai Tiram Marunda, Cilincing. Para tersangka merupakan rombongan dari iring-iringan mobil ambulans pengangkut jenazah.
"Tersangka ada lima, yakni A alias AC, K alias KB, R alias M, R alias RF, dan P alias ARP," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan saat konferensi pers, Selasa (22/6/2021).
Baca Juga
Guruh menerangkan, kasus penganiayaan viral di media sosial. Terlihat dalam rekaman video, rombongan mobil ambulans berhadap-hadapan dengan sebuah truk. Saat itu, rombongan meminta pengemudi truk mengalah dengan memberikan jalan.
Advertisement
Namun, ada kesalahpahaman. Rombongan menilai, sang pengemudi truk bernama Firman (20) tidak mau menuruti permintaan rombongan mobil jenazah.
"Kendaraan ini panjang, akan belok harus mengambil haluan. Ya harus mengambil ancang-ancang dulu kemudian baru belok. Nah ini dipersepsikan atau dianggap tidak mau minggir terhadap iring-iringan kendaraan dari para pelaku ini," ujar dia.
Guruh menerangkan, keributan pun terjadi antara rombongan dengan pengemudi truk. Pengemudi tak hanya mendapat penganiayaan, truknya turut dirusak.
"Ini kemudian sempat cekcok, marah-marah dan akhirnya melakukan tindakan kekerasan terhadap pengemudi truk dan melakukan perusakan terhadap kendaraan tersebut," ujar dia.
Guruh menerangkan, Satreskrim Polres Metro Jakut bersama Unit Reskrim Polsek Cilincing menangkap sembilan orang terduga pelaku. Lima di antaranya telah menyandang status sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana di atas 5 tahun.
"Yang dinyatakan sebagai tersangka saat ini adalah lima orang. Namun demikian yang empat orang lainnya masih kita kenakan wajib lapor. Bila anggota kami menemukan bukti baru, tidak menutup kemungkinan statusnya nanti akan meningkat," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Polisi Imbau Patuhi Aturan Lalu Lintas
Dalam kesempatan itu, Guruh mengimbau kepada pengguna jalan khususnya mobil yang sedang melaju beriringan untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas.
"Karena penggguna jalan bukan hanya kelompok tertentu saja, tapi semuanya berhak dan pasti apabila rombongan seperti itu pasti akan diberikan prioritas oleh yang lain. Dan harap maklum juga kan truk tidak sama dengan kendaraan lain. Butuh waktu dan keahlian tertentu untuk mengemudikannya," tandas dia.
Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar terlihat truk melaju pelan.
Saat bersamaan, datang rombongan mobil ambulans dari arah yang berlawanan. Keributan pun pecah kala rombongan menghampiri pengemudi dan memintanya untuk mundur.
Nampak, di antara rombongan memukul kaca bagian depan dan pengemudi truk dengan kayu bendera kuning yang dibawa.
Advertisement