Sukses

Menkes Budi Sebut Vaksin yang Dipakai Indonesia Efektif Lawan Covid-19 Varian Delta

Pemerintah meningkatkan jumlah vaksinasi Covid-19 menjadi 1 juta suntikan per hari mulai Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia saat ini terbukti efektif untuk menangani varian virus corona. Khususnya, varian Covid-19 B.1617.2 atau varian baru Delta asal India.

"Manfaat vaksinasi sudah terbukti. Mumpung sekarang vaksinnya makin banyak tersedia, masyarakat tidak usah ragu-ragu lagi untuk segera vaksinasi covid-19," ujar Budi Gunadi dikutip dari siaran persnya dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu (23/6/2021).

Sejauh ini, jenis vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia antara lain Sinovac dari China, AstraZeneca dari Inggris, dan Sinopharm dari China. Budi menyampaikan bahwa pemerintah meningkatkan jumlah vaksinasi Covid-19 menjadi 1 juta suntikan per hari mulai Juli 2021.

Peningkatan jumlah suntikan vaksin ini seiring mulai dibukanya vaksinasi tahap ketiga untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. Pemerintah berharap peningkatan dan percepatan vaksinasi mampu menekan penyebaran Covid-19.

"Seiring dengan pembukaan tahap 3, cakupan dan kecepatan vaksinasi akan dapat ditingkatkan menjadi rata-rata 1 juta per hari," jelas Budi.

Di samping itu, dia mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin mematuhi protokol kesehatan seperti, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal ini mengingat kasus Covid-19 di Indonesia tengah naik siginfikan.

Budi mengatakan kenaikan kasus saat ini diakibatkan mobilitas masyarakat yang tinggi dan munculnya varian Covid-19 di Indonesia. Bahkan, kata Budi, lonjakan kasus pasca-Lebaran tahun ini melebihi kenaikan kasus pasca liburan Lebaran dan Natal serta Tahun Baru 2020.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

3 Jenis Varian Covid-19 Masuk Indonesia

Hingga kini, ada tiga jenis varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia, yakni varian B.1617.2 atau delta dari India. Kemudian, varian B.117 atau Alpha asal Inggris, dan varian B.1315 atau Beta dari Afrika Selatan.

"Varian ini memang lebih cepat menular, tetapi cara menurunkan laju penularannya sama, yakni dengan tidak lelah, tidak bosan, dan tidak abai dengan protokol 3M," ucapnya.

Selain itu, Budi meminta masyarakat tidak berpergian pada momentum libur panjang ke depannya. Pasalnya, tingginya mobilitas masyarakat berpotensi meningkatkan penyebaran virus corona.

"Saya mengimbau kepada masyarakat masih ada momentum libur-libur lain ke depannya, tolong untuk tinggal di rumah saja agar kita bisa melindungi keluarga, tetangga, dan orang terdekat dari penularan COVID-19 ini," tutur Budi Gunadi.