Untuk menunjang kinerja sebagaimana diinginkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, Dinas Perhubungan DKI mengaku masih kekurangan personel di lapangan. Dengan jumlah 600 personel saat ini, Dishub DKI merasa sulit untuk bergerak lebih leluasa dalam mengelola dan mengatur sarana transportasi di Ibukota.
"Karena itu kita minta penambahan personel sebanyak 3.000 orang," ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono usai menghadiri rapat pimpinan bersama Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Senin (26/11/2012).
Dijelaskan dia, jika sudah ada penambahan personel, jam kerja pegawai Dishub akan dibuat dua shift. Penambahan ini akan segera dilakukan, bahkan seragam untuk mereka sudah dibuatkan. "Pegawai baru ini akan kita ambil dari petugas Satpol PP," lanjutnya.
Nantinya, lanjut dia, 3.000 pegawai tersebut akan ditugaskan mensterilkan jalur busway, menertibkan parkir, menjaga hari bebas kendaraan bermotor, dan menjaga kawasan three in one.
Sementara itu, rapat pimpinan Pemprov DKI sendiri membahas pembangunan Taman BMW, pembangunan perpustakaan di Taman Ismail Marzuki, dan peningkatan kualitas sarana busway.(ADO)
"Karena itu kita minta penambahan personel sebanyak 3.000 orang," ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono usai menghadiri rapat pimpinan bersama Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Senin (26/11/2012).
Dijelaskan dia, jika sudah ada penambahan personel, jam kerja pegawai Dishub akan dibuat dua shift. Penambahan ini akan segera dilakukan, bahkan seragam untuk mereka sudah dibuatkan. "Pegawai baru ini akan kita ambil dari petugas Satpol PP," lanjutnya.
Nantinya, lanjut dia, 3.000 pegawai tersebut akan ditugaskan mensterilkan jalur busway, menertibkan parkir, menjaga hari bebas kendaraan bermotor, dan menjaga kawasan three in one.
Sementara itu, rapat pimpinan Pemprov DKI sendiri membahas pembangunan Taman BMW, pembangunan perpustakaan di Taman Ismail Marzuki, dan peningkatan kualitas sarana busway.(ADO)