Liputan6.com, Jakarta - Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Reni Rondonuwu mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran kasus Covid-19 varian Delta atau B16172. Hasil penelusuran menunjukkan, anak di bawah 10 tahun sudah ada yang terinfeksi varian asal India itu.
"Di beberapa rumah sakit kami melihat umur-umur di bawah 18 tahun, 10 tahun sudah ada yang kena (varian Delta)," kata Maxi dalam diskusi virtual, Rabu (23/6/2021).
Dia menjelaskan, Covid-19 varian Delta bisa menyerang semua kelompok umur. Tingkat penularan varian ini juga lebih cepat jika dibandingkan dengan awal-awal virus ini muncul.
Advertisement
"Meski cepat penularannya, case fatality atau angka kematiannya belum terbukti sangat ganas," sambungnya.
Kendati belum terbukti meningkatkan risiko kematian, Maxi khawatir case fatality Covid-19 di Indonesia tinggi jika kasus terus bertambah. Bila kasus tak bisa ditekan, rumah sakit rujukan Covid-19 akan penuh.
"Seperti India oksigen habis, itu berarti angka kematiannya bisa banyak. Jadi begitu banyak orang kena, akan banyak orang meninggal kalau fasilitas kesehatan kita tidak cukup lagi," kata Maxi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sebaran Varian Delta di Indonesia
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan merilis hasil pemeriksaan dan analisis terhadap sekuens genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan, ada 211 kasus varian baru Covid-19 di Indonesia. 160 Kasus di antaranya merupakan varian Delta.
160 Kasus varian Delta ini tersebar di sembilan provinsi. Yakni, Kalimantan Timur 3 kasus, Gorontalo 1 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus, Sumatera Selatan 3 kasus, Jawa Tengah 80 kasus, DKI Jakarta 57 kasus, Banten 2 kasus, Jawa Barat 1 kasus dan Jawa Timur 10 kasus.
Â
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement