Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupayakan membuka tempat isolasi baru untuk pasien yang terinfeksi Covid-19. Hal ini menyusul kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC)Â Wisma Atlet Jakarta yang sudah mencapai 90 persen.
"Tentunya diupayakan membuka tempat isolasi baru dengan adanya rumah sakit lapangan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Nadia Tarmisi kepada Liputan6.com, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga
Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya menyusul lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran 2021. Salah satunya, menambah kapasitas tempat tidur atau bed di rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Advertisement
"(Penanganan) di hilir dengan menyiapkan layanan kesehatan, memastikan obat dan sarana lainnya mencukup. Termasuk menambah kapasitas temtpat tidur dan termasuk menjadi rumah sakit layanan covid sementara waktu," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan intervensi penanganan Covid-19 dari hulu dengan penguatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro mulai 22 Juni-5 Juli 2021. Misalnya, menerapkan 75 persen work from home atau bekerja dari rumah untuk daerah zona merah Covid-19.
"Pembatasan masyarakat betul-betul diterapkan sampai dengan 75-100 persen aktivitas masyarakat akan dikurangi," ucap Nadia.
Kemudian, pemerintah melakukan penguatan untuk testing, tracing (penelusuran) untuk mendeteksi masyarakat yang terpapar virus corona. Kemudian, treatment dengan cara menangani segera pasien yang memiliki gejala berat agar mengurangi risiko kematian.
"Selain itu penerapan protokol kesehatan dilakukan juga seperti, pakai masker dan jaga jarak, mencuci tangan," tutur Nadia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lampu Kuning BOR RSDC Wisma Atlet
Sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya terus meningkat. Kondisi tersebut berimbas pada tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol M Arifin melaporkan, tingkat keterisian bed mencapai 90 persen pada Rabu (23/6/2021) pagi. Hal ini lantaran jumlah pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
"Lampu kuning nih, sudah 90%," ujar Arifin melalui pesan singkatnya, Rabu.
Data yang diterima Liputan6.com menunjukkan bahwa tempat tidur di RSDC Wisma Atlet yang sudah terpakai hingga pagi ini mencapai 90,22 persen. Sementara tempat tidur yang tersisa hanya 9,78 persen.
Arifin menyebut, dari 7.394 bed yang dimiliki RSDC Wisma Atlet, sebanyak 6.671 bed telah digunakan oleh pasien Covid-19. Dengan demikian, sisa bed yang dimiliki Wisma Atlet di Tower 4, 5, 6, dan 7 hanya 723 bed.
Advertisement