Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa saat ini Indonesia belum terbebas dari pandemi Covid-19. Menurut dia, Indonesia masih dalam situasi luar biasa atau extraordinary yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan kebijakan.
"Saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa pandemi belum berakhir. Kita harus tetap waspada dan situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat," ujar Jokowi dalam siaran langsung di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga
Untuk itu, dia meminta seluruh jajaran dan kepala daerah untuk menyatukan frekuensi dalam menangani pandemi Covid-19. Terlebih, saat ini kasus virus corona di Indonesia tengah melonjak drastis pasca-libur Lebaran 2021.
Advertisement
"Baik di semua tataran lembaga negara dan di seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah," katanya.
Jokowi mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai langkah-langkah extraordinary, sejak Covid-19 masuk Indonesia pada Maret 2020. Salah satunya, merombak anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dengan memfokuskan dengan refocussing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang pemerintahan.
"(Kemudian) Memberi ruang relaksasi APBN dapat diperlebar di atas 3 persen selama 3 tahun," ucap Jokowi.
Dia mengatakan pelebaran defisit dilakukan pemerintah karena kebutuhan belanja negara seakin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian. Padahal, saat itu pendapatan negara mengalami penurunan.
"Kita juga mendorong berbagai lembaga negara melakukan sharing the pain, menghadapi pandemi dengan semangat kebersamaan, menanggung beban bersama seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia," tutur Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ekonomi Membaik?
Kendati begitu, dia bersyukur pemerintah mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan. Jokowi juga bersyukur ekonomi nasional terus menunjukkan perbaikan akibat dihantam pandemi, meski belum tumbuh positif.
"Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal kedua tahun 2020 yaitu -5,32 persen. Tapi kuartal berikutnya, kita melewati rock botton. Ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I 2021, kita berada di - 0,74 persen," jelas Jokowi.
Advertisement