Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut masyarakat kini sering mendengar dan mengucapkan kata Innalillahi… sebagai bentuk ucapan ketika mendapatkan musibah. Hal itu karena banyak warga meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.Â
"Inalillahii.., belakangan ini kita sering mendengar dan sering mengucapkan Innalillahi wa innailaihi roojiun, karena banyak sekali korban Covid-19 yang berguguran," kata Riza di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021).Â
Karena hal itu, Riza meminta masyarakat terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Seperti halnya menggunakan masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan menggunakan sabun.Â
Advertisement
"Sekali lagi, kami minta masyarakat untuk terus meningkatkan protokoler kesehatan, melaksanakan 3M, 4M, 5M secara sungguh-sungguh dan disiplin," ucap dia.Â
Sementara itu, Riza juga mengingatkan agar masyarakat yang telah melakukan vaksinasi dapat terus meningkatkan protokol kesehatan. Sebab, vaksinasi masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan.
"Tetap hati-hati, tetap berada di rumah tempat yang terbaik sekalipun sudah divaksin, karena penggunaan vaksin tidak menjadi 100 persen kita terbebas, tapi vaksin meningkatkan antibodi kita," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Warga Tetap Waspada
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warganya untuk tetap waspada pada penyebaran Covid-19. Dia menyatakan, pandemi Covid-19 belum mereda. Bahkan, saat ini semakin ganas.
"Saya ingin ingatkan pada kita semua, bahwa virus ini masih ada di sekitar kita, penularannya lebih cepat, lebih banyak lagi saudara kita yang terpapar. Kita mengalami lonjakan yang terlalu banyak," kata Anies di Jakarta, Jumat (25/6/2021) malam.
Anies membeberkan, kasus positif Covid-19 masih tinggi, bahkan dengan varian baru ini penularannya lebih cepat. Kemudian, positivity rate di Jakarta saat ini di atas 30 persen padahal idealnya di bawah 5 persen.
Lalu, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit idealnya di bawah 60 persen.
Namun, sekarang secara persentase berada di angka 90 persen. Pun demikan dengan pemakaman yang menggunakan protap Covid-19.
Advertisement