Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menyayangkan adanya euforia masyarakat di luar Jawa-Bali yang tidak diberlakukan PPKM Darurat. Dia menyoroti tindakan seorang pejabat negara di luar Jawa-Bali yang berkegiatan dengan banyak orang dan melanggar prokes ketika wilayah lain sedang darurat Covid-19.
“Kita menyayangkan sempat viral beberapa waktu lalu, walaupun di Jawa-Bali sudah PPKM Darurat, tetapi masih ada saja kegiatan yang menciptakan kerumunan di beberapa tempat (luar Jawa-Bali). Bahkan ada pejabat negara juga yang memposting di media sosialnya, mengumpulkan massa dalam berbagai kegiatan,” kata Charles, Senin (5/7/2021).
Politikus PDIP ini mengatakan, ketika PPKM Darurat di Jawa-Bali diberlakukan, pejabat negara seperti kepala daerah seharusnya fokus pada penanganan Covid-19 di wilayahnya.
Advertisement
“Jadi tolong juga fokus jaga di luar Jawa dan Bali. Kita juga harus mempersiapkan skenario terburuk. Kita harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus di tempat lain,” ujar Charles.
Dia berharap pemerintah daerah di luar Jawa-Bali juga bisa fokus memastikan bahwa wilayahnya melakukan pembatasan sosial secara ketat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengetatan pembatasan aktivitas di Jawa dan Bali dalam rangka menekan penyebaran COVID-19 mendapatkan reaksi dari warga. Salah satunya dari penjual satu yang mengaku kesulitan sejak pandemi Covid-19.
Kewalahan
“Sehingga tempat yang saat ini masih hijau (di luar Jawa-Bali), jangan menjadi merah. Apalagi kapasitas fasilitas kesehatannya berbeda dengan di Jawa,” ujarnya.
Charles mengatakan, di ibukota DKI Jakarta saja yang fasilitas kesehatannya terbilang baik bisa kewalahan menghadapi lonjakan kasus yang begitu tinggi.
“Saya tidak bisa terbayang di wilayah lain yang saat ini faskesnya tidak sebaik di Pulau Jawa apabila menghadapi kondisi yang sama seperti ini. Mungkin akan lebih mengerikan lagi,” ujarnya.
Advertisement