Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian agar produksi oksigen lebih banyak dialokasikan ke medis daripada ke industri.
Selama ini, kata Budi, produksi oksigen sebanyak 75 persen untuk industri, sementara 25 persen untuk medis. Saat ini, ia telah meminta agar ada konversi oksigen medis menjadi 90 persen dari total produksi.
Baca Juga
Kebijakan itu menyusul stok oksigen medis yang makin menipis seiring lonjakan kasus Covid-19.
Advertisement
“Untuk oksigen produksi setiap tahun sekitar 75 persen untuk industri, medis hanya 25 persen. Kami sudah koordinasi kementerian industri agar ada konversi sampai 90 persen, 575 ton per tahun akan dialokasikan untuk medis,” kata Budi dalam rapat virtual bersama Komisi IX, Senin (5/7/20221).
Selain masalah jumlah produksi oksigen, Budi mengakui ada masalah lain, yakni distribusi oksigen yang lambat dan belum merata.
“Kita menyadari ada isu distribusi karena Jawa Tengah paling sedikit produksi (oksigen), yang banyak Jatim, Jabar,” katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pastikan Distribusi Lancar
Sementara itu, Ketua Komisi IX Felly Estelita meminta Kemenkes memastikan distribusi oksigen lancar di seluruh daerah.
“Menyesalkan hal ini dan mendesak Kemenkes segera kerja sama dengan Kementerian Industri, harus pastikan distribusi lancar,” ungkapnya.
Advertisement