Sukses

6 Pernyataan Menko Luhut soal Pasokan Oksigen saat Lonjakan Kasus Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pasokan oksigen seluruhnya dikonversi untuk memenuhi kebutuhan medis di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal pasokan oksigen di tengah masa pandemi Covid-19.

Hal itu lantaran belakangan ini pasokan oksigen kini menjadi masalah tersendiri dalam upaya Indonesia memerangi penyebaran Covid-19. Bahkan permintaan oksigen langsung naik berkali lipat.

Luhut meminta pasokan oksigen seluruhnya dikonversi untuk memenuhi kebutuhan medis. Menurut dia, jika ketersediaan oksigen menjadi masalah yang harus langsung segera ditangani di tengah melonjaknya kenaikan kasus Covid-19.

"Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 5 Juli 2021.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang menimbun oksigen di tengah situasi lonjakan Covid-19.

Dia mengatakan, ada 5 produsen oksigen yang diminta pasokan oksigennya untuk melayani sektor kesehatan. Namun, ia tak menyebut satu persatu produsen oksigen mana saja. Upaya di atas sebagai salah satu langkah mengatasi kelangkaan oksigen.

"Memang ada sedikit kekurangan (oksigen), tapi sekarang dengan pengaturan dari 5 produsen oksigen, 100 persen pasokan oksigennya sekarang dikasihkan kepada sektor kesehatan," kata Luhut.

Berikut sederet pernyataan Luhut terkait pasokan oksigen di masa pandemi Covid-19 belakangan ini dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 8 halaman

Sebut Permintaan Oksigen Naik 5 Kali Lipat

Pasokan oksigen kini menjadi masalah tersendiri dalam upaya Indonesia memerangi penyebaran Covid-19. Bahkan permintaan oksigen langsung naik berkali lipat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pasokan oksigen seluruhnya dikonversi untuk memenuhi kebutuhan medis.

Dikatakan jika ketersediaan oksigen menjadi masalah yang harus langsung segera ditangani di tengah melonjaknya kenaikan kasus Covid-19.

Luhut langsung berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian agar pencatatan kebutuhan oksigen di setiap kota bisa dirapikan.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan terjadi kenaikan permintaan oksigen menjadi lima kali lipat.

"Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 5 Juli 2021.

Kemenperin menyatakan para produsen gas oksigen sudah 100 persen diwajibkan untuk menggeser produksi oksigennya ke oksigen medis.

Melalui kewajiban tersebut, bisa didapat 1.700 ton oksigen per hari nasional, di mana 1.400 ton diantaranya digunakan untuk Pulau Jawa.

 

3 dari 8 halaman

Pastikan 100 Persen Pasokan untuk Sektor Kesehatan

Luhut mengatakan, ada 5 produsen oksigen yang diminta pasokan oksigennya untuk melayani sektor kesehatan. Namun, ia tak menyebut satu persatu produsen oksigen mana saja. Upaya di atas sebagai salah satu langkah mengatasi kelangkaan oksigen.

"Memang ada sedikit kekurangan (oksigen), tapi sekarang dengan pengaturan dari 5 produsen oksigen, 100 persen pasokan oksigennya sekarang dikasihkan kepada sektor kesehatan," kata Luhut saat memberikan keterangan pers mengenai Layanan Telemedicine untuk Pasien Isolasi Mandiri pada Senin, 5 Juli 2021.

Kelangkaan oksigen yang terjadi, menurut Luhut, memang terjadi di beberapa rumah sakit. Namun, ia tegaskan hal itu segera diatasi, terutama oleh Kementerian Kesehatan.

"Soal oksigen kurang, segera kita atasi. Kekurangan oksigen sebenarnya karena ada peningkatan (kebutuhan oksigen) 3-4 kali lipat dari jumlah yang dibutuhkan. Jadi, tempat dan distribusinya (oksigen) agak tersendat," kata Luhut.

 

4 dari 8 halaman

Kerahkan Industri Oksigen Kecil dan Dari Berbagai Daerah

Menurut Luhut, industri oksigen kecil juga sudah mulai dikerahkan juga untuk mengkonversi produksi gas oksigennya ke oksigen farmasi.

Selain itu, beberapa perusahaan juga ikut mengirimkan Iso Tank untuk penanganan pasokan oksigen. Tercatat ada 21 unit kapasitas 20 ton Iso Tank dari IMIP Morowali akan tiba di Tanjung Priok pada Selasa 6 Juli 2021.

Disusul kemudian 5 unit Iso Tank dari Balikpapan (merupakan Iso Tank baru) yang akan tiba pada Jumat 9 Juli 2021 di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan 4 unit 20 feet dari Pertamina (ex LNG perlu dibersihkan) sedang dalam perjalanan dari Belawan kira-kira empat hingga lima hari perjalanan laut.

Terakhir, akan ada tambahan 3 ton oksigen cair per hari dari Krakatau Steel, Cilegon. Demikian pula pasokan dari PT Matesu Abadi dari Qingdao juga direncanakan tiba di Surabaya pada Sabtu 10 Juli 2021 dengan 2.300 tabung kecil berkapasitas 1 meter kubik.

Beberapa industri oksigen seperti Samator Group, LINDE Indonesia, Petrokimia Gresik, Air Products Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan Iwatani Industrial Gas Indonesia juga berkomitmen untuk memasok oksigen medis di Pulau Jawa yang jika ditotal mampu mencapai 1.315 ton per hari.

 

5 dari 8 halaman

Lakukan Impor Oksigen

Upaya lain mengatasi kelangkaan oksigen sedang diupayakan mengimpor oksigen. Pemenuhan tabung oksigen pun dilakukan.

"Kami rapat tadi malam sama Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin), lalu Pak Presiden bertanya soal rapat tersebut. Saya bilang, 'Tidak ada yang terlalu dikhawatirkan bila kita semua mengerjakan sesuatu sesuai bidang masing-masing," terang Luhut B. Panjaitan.

"Yang oksigen juga kita malah ada yang sudah mengimpor sekarang, lagi on going dan mengenai botol (tabung oksigen) dan sebagainya sedang kami kerjakan (penuhi ketersediaannya)," sambung dia.

Pada rapat koordinasi dengan Kementerian Perindustrian baru-baru ini, Luhut meminta agar pencatatan kebutuhan oksigen dirapikan di setiap kota.

"Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi," ucap Luhut.

 

6 dari 8 halaman

Ingatkan Masyarakat Tak Lagi Timbun Oksigen

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyampaikan, Luhut juga mengingatkan masyarakat agar tak menimbun tabung oksigen, obat-obatan, dan alat kesehatan.

"Jangan mencoba-coba menjadi spekulan. Jangan menimbun dan memanfaatkan keadaan di tengah banyaknya permintaan. Hukum akan bertindak," ucap Jodi.

"Aparat polri akan menindak tegas spekulan penimbun tabung oksigen," sambung dia.

 

7 dari 8 halaman

Akan Bentuk Satgas Khusus

Jodi menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk memastikan ketersediaan oksigen, obat, dan alat kesehatan.

Jodi juga meminta masyarakat segera melapor kepada aparat apabila menemukan oknum yang menimbun obat dam menjualnya di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Mereka yang menari di atas duka kita adalah penjahat kemanusiaan," tegas dia.

8 dari 8 halaman

Krisis Pasokan Oksigen saat Lonjakan Kasus Covid-19