Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus baru positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas)Penanganan Covid-19 hingga Senin, 5 Juli 2021 kemarin, ada penambahan sebanyak 29.745, hingga total pasien terkonfirmasi telah mencapai 2.313.829 orang.
Dari jumlah tersebut, Provinsi DKI Jakarta menempati posisi pertama dalam jumlah kasus positif Covid-19 terhitung mulai 18 Mei hingga Minggu, 4 Juli kemarin.
Menurut laporan Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, dalam kurun waktu setengah bulan, kenaikan kasus positif telah mencapai 10 kali lipat hingga 1.081 persen.
Advertisement
"Jawa Timur menyusul DKI Jakarta dengan peningkatan kasus aktif Covid-19 hingga 705 persen sejak 18 Mei 2021," ujar Dewi, Senin, 5 Juli 2021.
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, penularan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang begitu masif disebabkan oleh virus Corona varian Delta.
"Tadi dari data yang kami dapat bahwa 90 persen di Jakarta itu sudah varian Delta. Jadi varian data sudah ada 90 persen di kita," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin, 5 Juli.
Menyikapi tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kini tengah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Dengan pembatasan aktivitas tersebut, sontak tak sedikit warga Ibu Kota yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sesuai peraturan yang ditetapkan dalam PPKM darurat.
Tak terkecuali para warga Pejompongan di Jakarta Pusat yang tinggal di pinggir rel kereta api. Demi menjaga kesehatan di tengah pandemi, sebagian ada yang memilih berjemur diri di bawah matahari pagi. Berikut sederet potret mereka:
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dengan bertelanjang dada, pria ini berjemur di bawah matahari di pinggiran bantaran rel.
Advertisement
Berjemur di bawah matahari dilakukan pada pukul 08.00-11.00 WIB.
Meski terbilang membahayakan, kedua warga ini tetap memperhatikan jalur rel yang diduduki.
Advertisement
Saat kedua sisi bantaran rel kosong, warga pejompongan tampak asyik mengobrol sambil menikmati hangatnya matahari pagi.
Bahkan ada di antara mereka yang melakukan olahraga ringan.
Advertisement