Sukses

4 Skenario Luhut Agar Lonjakan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Bisa Ditekan

Menurut Menteri Luhut Binsar Pandjaitan, setidaknya mobilitas warga harus turun 30 persen agar kasus Covid-19 di Indonesia terkendali.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyikapi sejumlah hal terkait penanganan kasus Covid-19 di wilayah Indonesia.

Diketahui, pemerintah saat ini tengah menangani berbagai masalah yang muncul seiring melonjaknya kasus baru positif. Salah satunya ketersediaan rumah sakit yang menjadi rujukan dan keterpakaian tempat tidur bagi pasien Covid-19.

Mengatasi hal tersebut, Luhut mengatakan saat ini telah disiapkan Asrama Haji Pondok Gede yang akan disulap menjadi RS darurat untuk penanganan pasien Covid-19.

"Itu dalam 2 hari ke depan sudah siap, hari Kamis dan itu akan bisa menampung lebih dari 800 pasien," ucap Luhut di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Luhut pun juga mengungkap sejumlah skenario apabila kasus Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak. Selain ketersedian rumah sakit, dia memastikan bahwa kebutuhan pasien seperti stok obat dan oksigen tercukupi dan selalu tersedia.

Sementara itu, guna memastikan pembatasan kegiatan masyarakat lewat PPKM darurat dengan baik, Luhut mengatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan TNI, Polri, dan para kepala daerah.

Berikut sederet langkah yang akan dilakukan pemerintah agar lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air dapat ditekan:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

1. Mobilitas Warga Harus Turun hingga 50 Persen

Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, setidaknya mobilitas warga harus turun 30 persen agar kasus Covid-19 di Indonesia terkendali. Sementara, dibutuhkan penurunan mobilitas sebesar 50 persen untuk menghadapi Covid-19 varian delta.

"Nah, 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus. Jadi kalau kita bisa tadi mobilitas ini bisa kita manage sampai 30 (persen), tapi yang paling baik adalah 50 (persen). Karena minus 50 itu menghadapi tadi delta varian," jelas Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

3 dari 5 halaman

2. Bersinergi dengan TNI-Polri

Luhut juga mengaku telah meminta bantuan TNI-Polri serta kepala daerah untuk memastikan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berjalan baik, khususnya di titik-titik penyekatan.

Jika mobilitas masyarakat berhasil turun 50 persen, Luhut meyakini kasus Covid-19 dapat melandai mulai pekan depan.

"Kalau bisa dalam minggu ini kita sudah dekat 50 persen maksud saya. Saya kira minggu ini, minggu depan akan mulai lihat flattening, kemudian kita melihat akan secara perlahan dia mulai menurun," katanya.

4 dari 5 halaman

3. Gandeng NASA Pantau Pergerakan Masyarakat di Jawa-Bali

Menurut dia, pemerintah akan terus memantau pergerakan atau mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali selama periode PPKM darurat 3-20 Juli 2021. Pemantauan dilakukan melalui indeks mobilitas dan cahaya malam serta menggandeng Lembaga Antariksa Amerika Serikat, NASA.

"Jadi kalau sekarang ini kita lihat (penurunan mobilitas) masih di angka 26 (persen) yang paling tertinggi atau 27 (persen) mungkin itu, tapi itu baru kemarin," ujar Luhut.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan di Google Maps, mobilitas masyarakat masih cukup tinggi di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Luhut menyebut tingginya mobilitas ini berpotensi membuat kasus Covid-19 melonjak.

"Kalau ini terus terjadi, saya kira akan mempersulit kita semua dan akan anda menyumbang orang yang bisa cedera atau kena covid karena ketidakdisiplinan saudara. Dan itu bisa saudaramu, bisa keluargamu, bisa anak istrimu, atau bisa dirimu sendiri," tuturnya.

5 dari 5 halaman

4. Siapkan Asrama Pondok Haji Pondok Gede Tampung Pasien Covid-19

Bahkan, lanjut Luhut, pemerintah telah menyiapkan skenario terburuk apabila kasus Covid-19 mencapai 40.000 dalam sehari. Salah satunya, menyiapkam Asrama Haji Pondok Gede menjadi Rumah Sakit Covid-19 untuk mencegah lonjakan pasien.

"Itu dalam 2 hari ke depan sudah siap, hari Kamis dan itu akan bisa menampung lebih dari 800 pasien," ucap Luhut.

Kemudian, pemerintah juga memastikan ketersediaan obat dan oksigen. Luhut mengatakan pemerintah sudah menyiapkan paket obat-obatan, termasuk untuk pasien Covid-19 gejala ringan yang dapat menjalani isolasi mandiri.

"Karena orang yang masuk ke rumah sakit jangan semua yang ringan juga masuk. Yang ringan isolasi mandiri, sudah disiapkan paket-paket obat dengan pengalaman kita selama ini," jelas Luhut.

Selain itu, dia menuturkan pemerintah telah berkomunikasi dengan Singapura dan Tiongkok jika nantinya memerlukan bantuan saat kasus Covid-19 melonjak drastis.