Sukses

Warga Tangerang Jadi Korban Penipuan Berkedok Penyedia Tabung Oksigen

Niat mencari tabung oksigen untuk orangtua yang terpapar Covid-19, seorang warga Cikokol Kota Tangerang, Banten malah jadi korban penipuan.

Liputan6.com, Jakarta - Niat mencari tabung oksigen untuk orangtua yang terpapar Covid-19, seorang warga Cikokol Kota Tangerang, Banten malah jadi korban penipuan.

Korban bernama Shani Budi menjadi korban penipuan yang berkedok penyedia tabung oksigen senilai Rp 2,2 juta.

Ia diduga ditipu seorang oknum yang mengaku bekerja di PT Nison Indonesia yakni distributor tabung oksigen.

Shani Budi menceritakan, pihaknya tertipu setelah uang senilai Rp 2,2 juta dikirimkan melalui nomor rekening untuk pembelian tabung berisi oksigen.

Awalnya, kata dia, penipuan itu bermula saat dirinya membutuhkan oksigen untuk ibu mertuanya yang mengalami saturasi rendah akibat terpapar Covid-19 dan tengah melakukan isolasi mandiri di daerah Jakarta.

Pada Senin 5 Juli 2021, Shani Budi bersama istrinya pun mencari informasi ketersediaan oksigen di media sosial.

"Lalu, istri saya dapat satu link IG yang mengatasnamakan PT Nisson Indonesia. Orang ini bilang kalau dia karyawan. Ketika ditanya, dia bisa ready dua tabung oksigen tapi transfer dulu," ujar Shani Budi saat dihubungi, Selasa (6/7/2021).

Supplier yang mengatasnamakan PT Nisson Indonesia tersebut ketika dihubungi Shani Budi menyatakan kesiapannya menyediakan 2 tabung oksigen berukuran 1 meter kubik. Adapun pembelian oksigen ini harus dilakukan transaksi terlebih dahulu.

"Kesalahan saya, saya enggak cek lagi, karena waktu itu lagi panik banget. Setelah beberapa banyak telepon nggak bisa, akhirnya ya sudah, saya transfer dulu dua oksigen," kata dia.

Namun, setelah ditransfer sebesar Rp 1,5 juta untuk 2 tabung oksigen, oknum yang mengaku memiliki nama Mochammad Hamka Pratama, meminta transfer Rp 750 ribu lagi untuk 1 tabung oksigen. Pasalnya, ada syarat minimal order pengiriman ke lokasi yang dituju.

"Dia bilang ada perubahan karena tidak bisa kirim kalau nggak lima. Kalau ngambil pun harus tiga. Harus transfer lagi. Jadi total Rp 2,2 juta untuk tiga tabung gas berukuran satu meter kubik," tutur Shani.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Nomor Tak Bisa Dihubungi

Rupanya, kata Shani Budi, setelah dikirimkan uang untuk pembelian oksigen, nomor kontak oknum tak bertanggung jawab tersebut tidak dapat dihubungi.

"Tapi sebelum enggak bisa dihubungin, dia ngasih alamat. Jadi kalau mau ambil langsung bisa ke PT Nissonnya," ungkap dia.

Kemudian, Shani Budi mendatangi alamat yang diberikan oknum ini dengan niat mengambil oksigen yang telah dibelinya di kawasan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

"Kemarin saya ke PT Nisonnya di Neglasari. Begitu sampai sana, beneran ada PT Nissonnya, tapi mereka sudah tidak jual eceran lagi, lalu saya tanya ada enggak karyawan bernama Hamka, mereka jawab juga tidak ada," kata dia.

Dari sanalah, Shani menyadari kalau dia ditipu. Lalu, dia meminta direktur perusahaan tersebut untuk membuat surat pernyataan, bila tidak ada karyawan bernama Hamka di sana, untuk kepentingan melapor ke polisi atas dugaan penipuan.

"Kemarin sudah laporan ke Polres, tapi belum ni, harus ngumpulin data-data seperti rekening koran dan lain-lain," terang dia.

Shani Budi menambahkan, ibu mertuanya yang saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta sementara sudah mendapatkan oksigen.

"Sampai sekarang saya masih cari oksigen. Tapi sekarang saturasi ibu mertua saya sudah lumayan, karena ada bantuan oksigen, tapi yang kalengan," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Krisis Pasokan Oksigen saat Lonjakan Kasus Covid-19