Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya terus meningkatkan kemampuan untuk melakukan testing, tracing, dan treatment atau 3T terkait kasus Covid-19.
Menurut dia, kapasitas testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah melebihi standar dari WHO, yakni 15 kali.
Baca Juga
"Kami sangat concern, komitmen terhadap kapasitas kemampuan testing," kata Widyastuti dalam diskusi virtual, Selasa (6/7/2021).
Advertisement
Untuk pelacakan, Widyastuti mengaku saat ini pihaknya terus melakukan peningkatan jumlah tenaga kesehatan, yaitu dengan rekrutmen tenaga kesehatan dan memberikan pelatihan kepada calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Kami sudah rekrut 1.000 tracer baru yang berbasis CPNS baru yang kami latih untuk bisa tracer digital," ucap dia.
Widyastuti mengatakan, para CPNS itu nantinya akan diperbantukan di setiap Puskesmas di wilayah Jakarta. Hal tersebut akan mempermudah dalam penanganan kasus Covid-19.
Selama ini, kata Widyastuti, para personel TNI dan Kepolisian juga membantu dalam pelacakan tersebut.
"Dengan penambahan tracer digital yang ajak CPNS DKI dari berbagai lintas SKPD (satuan kerja perangkat daerah) tentu akan percepat tracing di DKI," jelas dia.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Permintaan Fraksi PKS
Sebelumnya, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Anies Baswedan bergerak cepat benahi praktik tracing, testing, dan treatment di tengah lonjakan penambahan kasus positif Covid-19.
"Di kondisi genting seperti ini kepemimpinan Gubernur Anies diuji, apabila tidak dilakukan tindakan segera maka fasilitas kesehatan akan kesulitan menghadapi peningkatan pasien yang semakin tak terkendali," kata Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad, Senin (21/6/2021).
Idris merinci, ada tiga faktor yang memperburuk kondisi lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta. Pertama, lemahnya penerapan tracing kasus Covid-19.
Dia mengatakan, saat ini Pemprov DKI tidak memiliki jumlah tenaga pelacak yang cukup untuk melakukan pelacakan kasus, yaitu hanya sekitar 2-3 orang di setiap puskesmas.
Advertisement