Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengklaim, bahwa PPKM Darurat yang berlaku membuat mobilitas warga di wilayahnya turun.
Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari sisi pengawasan mulai dari hulu dilakukan pengawasan yang cukup ketat.
"Kita saksikan bagaimana mengendalikan mobilitas warga saat dilakukan penyekatan," kata Dadang, Jumat (9/7/2021).
Advertisement
Di sisi lain, dia juga mengklaim penyekatan yang dilakukan selama PPKM Darurat hanya memperbolehkan sektor esensial dan kritikal yang melintas.
"Hanya pekerja dari sektor esensial dan kritikal yang dapat melintas," ungkap Dadang.
Menurutnya, mobilitas warga selama PPKM Darurat diberlakukan berkurang sebanyak 14 persen,
"Penurunan lebih kurang 14 persen dan target kita sampai dengan 20 Juli itu di atas 30 persen, sebagaimana yang sudah diamanatkan oleh pemerintah pusat," kata Dadang.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terus Mengawasi
Dadang menuturkan, pihaknya terus melakukan pengawasan di wilayah, terutama aktivitas di keagamaan. Begitu juga pengawasan aktivitas masyarakat dan ekonomi dilakukan pengawasan secara terpadu, baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat kota.
"Dengan pengawasan tersebut terjadi penurunan selama PPKM Darurat," kata dia.
Dadang mengatakan, pengawasan di bagian hilir dilakukan tiga T, yakni testing yang mengalami peningkatan kapasitas. Peningkatan testing terjadi pada pemeriksaan rapid test antigen dan PCR selama PPKM Darurat.
"Target testing kami selama PPKM Darurat mencapai 5.300 tes per hari," kata dia.
Terkait tracing, lanjut Dadang, pihaknya juga telah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan SDM tersebut ditujukan untuk tenaga tracer di Kota Depok.
"Tracing kami meningkatkan kapasitas SDM untuk jumlah SDM Tracer kita tambah 747 tenaga yang tersebar di seluruh Puskesmas," jelasnya.
Â
Advertisement