Liputan6.com, Jakarta Kekurangan stok oksigen lantaran naiknya Covid-19, membuat sejumlah pihak mengkritik sikap pemerintah pada 28 Juni 2021 yang mengirimkan 2.000 unit tabung untuk memberi bantuan kepada India. Hal ini lantas menimbulkan polemik.
Menko Polhukam Mahfud Md angkat bicara. Menurut dia, itu hal yang wajar karena Indonesia sering mendapatkan bantuan dari negara lain.
Baca Juga
Selain itu, pemberian bantuan oksigen tersebut, dilakukan saat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia bisa terkendali.
Advertisement
"Indonesia juga pernah bantu jepang, itu negara kaya pernah ketika ada tsunami. Kemarin Indonesia juga bantu Australia ketika terjadi kebakaran, itu biasa dalam hubungan internasional," kata Mahfud, Jumat (9/7/2021).
"Indonesia juga kan sering dibantu, dalam situasi covid ini kita juga dapat bantuan," jelasnya.
Dalam hubungan internasional, menurutnya saling membantu antar negara yang mengalami bencana adalah hal wajar. "Dalam hubungan internasional itu biasa kita membantu dan dibantu jangan hanya menghitung, kita kok mengeluarkan kan kita butuh," ungkap dia.
"Sekarang ini ada beberapa rencana bantuan yang akan masuk ke kita tabung oksigen," kata Mahfud.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantuan Oksigen
Sebelumnya diketahui pada Senin, 28 Juni 2021, Indonesia kembali memberikan sebanyak 2.000 unit tabung oksigen untuk melengkapi komitmen hibah kemanusiaan kepada India di tengah pandemi Covid-19.
Penyerahan hibah tabung oksigen itu dilakukan oleh Konsul Jenderal RI di Mumbai Agus P.
Saptono kepada Indian Red Cross Society (IRCS) di pelabuhan Nhava Sheva, seperti disampaikan dalam keterangan KJRI Mumbai yang diterima di Jakarta, Senin.
Kedatangan 2.000 unit tabung oksigen itu merupakan penghantaran bantuan yang ketiga dan merupakan tahapan terakhir setelah sebelumnya Indonesia mengirim 1.400 unit tabung oksigen yang diterima oleh IRCS Mumbai pada 8 Juni dan 200 konsentrator oksigen yang tiba di New Delhi pada 12 Mei lalu.
Advertisement