Sukses

KM Peldatari I Tenggelam di Danau Toba 24 Tahun Silam, 83 Orang Tewas

Kapal mengangkut para penumpang yang baru saja selesai menonton acara penutupan Pesta Danau Toba XVII di Parapat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah insiden nahas menimpa Kapal Motor Peldatari I pada 24 tahun silam. Kapal motor itu tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara pada 14 Juli 1997 sekira pukul 01.30 dini hari.

Akibat kejadian tersebut, hampir sebagian penumpang tewas. Puluhan orang tersebut tenggelam.

Mengutip laporan Harian Kompas, Kapal Motor Peldatari I, sesuai kemampuannya, hanya sanggup memuat maksimal 70 orang. Namun pada kenyataannya pada malam tersebut, kapal itu mengangkut penumpang hingga lebih dari 200 orang. Tidak hanya manusia, kapal itu juga diketahui membawa sepeda motor.

Peristiwa bermula saat Kapal Motor Peldatari I itu melakukan perjalanan malam hari dari Dermaga Ajibata. Kapal mengangkut para penumpang yang baru saja selesai menonton acara penutupan Pesta Danau Toba XVII di Parapat. Penumpang yang ingin kembali, kemudian berebut tempat di dalam kapal hingga memaksakan kapasitas yang tersedia.

Korban selamat, Novendra Sinaga dan Ivana Sidabutar menuturkan, kapal tenggelam saat hampir mencapai dermaga atau tepatnya di Pantai Sosor Pasir, Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

85 Orang Selamat

"KM Peldatari I sudah hampir mencapai dermaga Tomok saat sebagian besar penumpang di bagian anjungan berlomba-lomba pindah ke depan. Mereka ingin segera turun dari kapal begitu kapal bersandar di dermaga. Nyaris semua muatan berpindah ke depan hingga sebabkan kapal oleng hingga kapal benar-benar jatuh dan mulai tenggelam," ungkap mereka.

Operasi TIM SAR yang dilakukan selama empat hari pasca kejadian, mengungkapkan kapal itu tenggelam di kedalaman 150 meter. Akibat medan yang sulit, operasi SAR menemukan 85 korban selamat dan 83 lebih penumpang lainnya hilang hingga kini.

Investigasi dari insiden ini menyimpulkan, kecelakaan disebabkan oleh kelalaian operator kapal saat mengangkut muatan berlebih dan kurangnya kesadaran masyarakat akan keselamtan jiwa.

Â