Liputan6.com, Jakarta - Tingkat mobilitas atau pergerakan penduduk di Kota Bogor mengalami penurunan selama pelaksanaan PPKM Darurat. Penurunan terjadi mulai periode 3-10 Juli 2021.
"Hasil laporan dari penanggung jawab PPKM Darurat di Jawa dan Bali, terjadi penurunan mobilitas di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kota Bogor penurunannya salah satu terbaik di Jawa Barat," ujar Bima, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga
Menurutnya, berkurangnya mobilitas di Kota Bogor tentunya merupakan hasil kerja keras seluruh pihak utamanya institusi TNI/Polri, dimana berperan aktif melakukan penyekatan di sejumlah titik ruas jalan raya selama masa PPKM Darurat periode 3-10 Juli.
Advertisement
Namun demikian, seluruh aparat harus turut serta ikut mengawasi protokol kesehatan guna menekan tingkat penularan Covid-19 di Kota Bogor. Menurutnya, hal itu sesuai arahan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
"Semua aparat harus turun, tidak saja di jalan protokol saja tetapi turun, pengawasan protokol kesehatan dan penguatan PPKM Darurat sampai ke wilayah-wilayah," kata Bima.
Bima juga menyatakan akan melakukan penguatan di wilayah khususnya RT zona merah penyebaran Covid-19. Sebab, diakui Bima bahwa angka kasus harian positif Covid-19 di Kota Bogor masih tinggi, padahal mobilitas warga sudah berkurang saat masa PPKM Darurat.
"Ketika mobilitas berkurang tapi angka penurunan masih tinggi artinya penularan ini kemungkinan terjadi di lingkungan RT, keluarga," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tutup Portal
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Condro Purnomo mengatakan penyekatan sejumlah titik ruas jalan akan terus berlangsung selama masa PPKM Darurat. Namun penyekatan kali ini akan diimbangi dengan PPKM Mikro.
Karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor akan melakukan gerakan tutup portal dimulai pukul 20.00-00.00 WIB dan memberlakukan sistem satu pintu.
"Gerakan tutup portal ini berlaku mulai hari ini. Ini untuk mencegah penularan pada tingkat mikro," ujarnya.Â
Advertisement