Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah terjadinya kebocoran data mengenai identitas para pelapor pelanggaran PPKM Darurat. Dia menjamin kerahasiaan identitas pelaporan pelanggaran melalui aplikasi JAKI.
"Silakan sampaikan melalui aplikasi JAKI kerahasiaan pelapor dijamin 1.000 persen," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (14/7/2021) malam.
Politikus Gerindra menyebut kemungkinan kebocoran data terjadi bukan pelaporan melalui aplikasi JAKI. Karena hal itu, dia meminta masyarakat untuk melakukan pelaporan melalui aplikasi yang telah ditentukan.
Advertisement
"Kalau lapornya orang-orang di lapangan, di RT/RW, di tetangga itu bukan melalui aplikasi JAKI. Tapi kalau melalui aplikasi JAKI saya jamin tidak akan bocor," ucap dia,
Riza juga meminta agar masyarakat tetap melaporkan sejumlah pelanggaran protokol kesehatan di sekeliling. Misalnya pelanggaran operasional perusahaan.
"Masyarakat kalau menemukan pelanggaran laporkan. Di mana saja atau ada perusahaan yang memang melanggar yang harusnya tidak berkantor tapi malah berkantor, yang melebihi kapasitas silakan laporkan," jelas Riza.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengaku dibully karena lapor JAKI
Sebelumnya, sebuah unggahan di media sosial viral, setelah salah satu akun @Niken_purnama melaporkan masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan ke pengurus RT. Namun karena tidak dihiraukan, dia akhirnya melaporkan hal tersebut melalui aplikasi JAKI.
Namun, alih-alih menyelesaikan masalah tersebut, orang tersebut malah mendapatkan persoalan baru. Dia dibully masyarakat yang dilaporkannya. Karena identitasnya sebagai pelapor disebutkan.
"Ada jaminan saya aman enggak ya ini? Beneran takut dipersekusi saya. Dibully tetangga setiap lewat di depan rumah, mana saya lagi isoman," tulis dalam unggahan di media sosialnya.
Advertisement